Breaking News:

Virus Babi Afrika

Belum Ada Kasus Virus ASF di Manggarai Barat, Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Apabila menemukan gejala klinis yang mengarah pada virus ASF, dia menyarankan masyarakat segera melapor ke dinas teknis

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat, Abidin mengatakan hingga saat ini belum ditemukan penyakit virus African Swine Fever ( virus ASF ) atau demam babi afrika. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga memperketat pengawasan pada pintu-pintu masuk daerah itu guna mencegah masuknya ternak babi yang terpapar virus ASF. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat, Abidin mengatakan hingga saat ini belum ditemukan penyakit virus African Swine Fever ( virus ASF ) atau demam babi afrika. 

"Sementara ada beberapa sampel yang dikirim ke Denpasar, dan hasilnya negatif. Tekait beberapa kejadian di lapangan sudah saya perintahkan petugas saya untuk selalu mempertahankan laporan dari masyarakat, tapi yang pasti hingga saat ini belum ada kasus virus ASF di Manggarai Barat," kata Abidin, Jumat 20 Januari 2023.

Walaupun belum ditemukan kasus, ia tetap menghimbau masyarakat untuk selalu waspada. Apabila menemukan gejala klinis yang mengarah pada virus ASF, dia menyarankan masyarakat segera melapor ke dinas teknis maupun petugas di lapangan agar segera diatasi. 

Baca juga: Wabup Yulianus Weng Ajak ASN di Manggarai Barat Rawat Kerukunan Umat Beragama 

Ia mengatakan, belum ada obat yang bisa mengobati virus ASF atau demam babi afrika. Hal yang harus dilakukan warga adalah memperhatikan kebersihan kandang guna mengantisipasi agar penularan virus ASF

Dalam waktu dekat, kata Abidin, pemerintah akan menerbitkan instruksi Bupati Manggarai Barat terkait pembatasan masuknya hewan ternak dari luar. Hal tersebut sebagai upaya untuk mencegah masuknya virus yang menyerang ternak. 

Pemkab Manggarai Barat juga memperketat pengawasan pada pintu-pintu masuk daerah itu guna mencegah masuknya ternak babi yang terpapar virus ASF.

Baca juga: Wabup Manggarai Barat Harap Bantu Pemerintah Turunkan Angka Kemiskinan

"Saya berharap kasus virus ASF tidak terjadi di Manggarai Barat, karena terus terang beternak babi merupakan salah satu pemasukan dalam menopang ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Sebagai informasi, warga di Provinsi NTT yang umumnya memelihara ternak babi sedang cemas setelah virus mematikan African Swine Fever ( virus ASF ) muncul kembali dan telah menewaskan puluhan babi di sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Ini merupakan gelombang serangan virus ASF ketiga di NTT selama beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, daging babi termasuk salah satu jenis daging yang paling laku di wilayah NTT. Selain untuk konsumsi sehari-hari, daging ini juga jadi menu utama pada saat acara adat.

Ternak babi juga umumnya jadi sembelihan dalam upacara-upacara adat, seperti syukuran musim panen, pernikahan adat, dan sebagainya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved