Pilpres 2024
AHY Belum Diterima NasDem Jadi Pendamping Anies Baswedan: Kalau Benar Ditolak, Mestinya Ada Alasan
Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY, ternyata belum diterima oleh Partai NasDem sebagai calon pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
POS-KUPANG.COM - Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY, ternyata belum diterima oleh Partai NasDem sebagai calon wakil presiden atau pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Fakta tersebut kini terus berkembang, sehingga memantik AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat untuk merespon isu tersebut.
Dikatakannya, dalam berpolitik semuanya amat dinamis, sulit ditebak. Makanya yang terjadi selama ini, adalah terus dibangun diskusi dan komunikasi dengan partai-partai yang lain.
Penjajakan dan komunikasi politik tersebut, lanjut dia, dibangun dengan rasional, objektif, serta aktual dan faktual.
“Kita dengarkan suara rakyat. Kita jangan hanya percaya pada statistik yang belum tentu bisa dikonfirmasi di lapangan."
Baca juga: Mada Sukmajati: Fenomena Pilpres 2024 Beda dengan Tahun 2014: Dulu Inginkan Kedekatan Sekarang Tidak
AHY mengungkapkan hal itu dalam pernyataan pers awal tahun 2023 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis 12 Januari 2023.
Putra Sulung Presiden ke-6 RI, Soesilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) itu mengatakan, dalam hal koalisi, penjajakan juga terus dilakukan sesuai jalur yang ada.

Jadi Semua itu dilakukan karena dalam politik semuanya serba misteri. "Koalisi juga begitu,” tuturnya.
Pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 tersebut, mengatakan, hingga saat ini, Partai Demokrat masih terus membangun hubungan baik dengan partai politik (parpol) lain.
Hubungan tersebut, lanjut dia, penuh dinamika. Meski demikian, AHY mengatakan pihaknya terus mencari jalan keluar untuk menyelesaikan dinamika politik di tubuh Demokrat.
“Kita terus berikhtiar, dinamis itu sudah pasti, menghangat juga hampir pasti, tapi sejatinya kami terus mencari konsensus.”
“Sekali lagi, tujuannya adalah memenangkan kontestasi, dan pada akhirnya membawa perubahan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Terkait pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, bahwa Partai Demokrat terkesan memaksakan kehendak terkait posisi cawapres, AHY pun meresponnya dengan enteng.
"Begini. Kami setuju bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi, ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri," ujar AHY.