Doa Setelah Sholat

Dzikir Dulu Baru Doa Setelah Sholat Tahajud atau Sebaliknya? Ini Urutannya Menurut Penjelasan Ulama 

Mana yang benar, Dzikir dulu baru Doa Setelah Sholat Tahajud atau sebaliknya? Berikut urutannya menurut penjelasan ulama 

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
ISTIMEWA
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud/ Ilustrasi berdoa- Dzikir dulu baru Doa Setelah Sholat tahajud atau sebaliknya? Ini Urutannya menurut Penjalasan Ulama 

8. Jika ada yang mengucapkan salam, maka harus menjawab salam tersebut lalu melanjutkan berdzikir kembali.

Dzikir itu sangat baik dalam segala kondisi, kecuali beberapa kondisi yang dikecualikan oleh syariat. Di antaranya makruh berdzikir dalam posisi duduk ketika sedang buang hajat, berjima', ketika khutbah bagi orang yang mendengarkan suara khatib, dan saat berdiri untuk menunaikan sholat.

Apakah Boleh Berdzikir dalam Hati?

Dalam buku Rahasia Dzikir yang Mengasyikkan tulisan Ubaidurrahman al-Bulmany dijelaskan, bahwa Alquran menyebutkan sejumlah cara zikir yang disukai Allah, salah satunya dengan berdzikir dalam hati dan tidak mengeraskan suara.
 
Adapun firman Allah SWT yang menyebutkan cara berdzikir yang dianjurkan:
 
1. Berdzikir dengan Rendah Hati

Tertuang dalam QS Al Anam ayat 63 yang artinya:
  
"Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut?” (Dengan mengatakan), “Sekiranya Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.”"
  
2. Berdzikir dengan Suara Lembut

Termaktub dalam QS Al Araf ayat 55 yang terjemahannya berbunyi:
  
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
  
3. Berdzikir dengan Rasa Takut kepada Allah SWT dan Tidak Mengeraskan Suara
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Araf ayat 205 yang terjemahannya sebagai berikut:
  
"Ingatlah Nama Tuhanmu dengan Tidak Mengeraskan Suara. "Dan ingatlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut (kepada Allah), dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai."
  
Berdoa dan berzikir yang keluar dari tiga kategori tersebut termasuk kategori melampaui batas. Padahal, Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
 
Abu Musa Al-Asyari berkata,"Kami bersama Rasulullah SAW sehingga jika kami mendekati suatu lembah kami bertahlil dan bertakbir dengan suara yang sangat keras sehingga Nabi bersabda, wahai sekalian manusia, rendahkan suara kalian, sesungguhnya kalian tidak menyeru Zat yang tuli atau tidak ada, sesungguhnya Dia bersama kalian, sesungguhnya Dia Maha Mendengar, dan Mahamendekat, Mahasuci asma-Nya, dan Mahamulia." (HR Bukhari no.6838).
  
Dzikir yang Paling Disukai Allah

Ridhoul Wahidi dalam buku Keajaiban Melimpah dari Kalimat Tayyibah menjelaskan, salah satu bacaan dzikir yang disukai Allah dan malaikat adalah kalimat 'subhanallah wabihamdihi subhanallahil azhim'. Kalimat tersebut juga menjadi bacaan dzikir paling utama di sisi Allah Ta’alaa.
 
Hal tersebut dijelaskan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra. Ia mengatakan Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, berat di timbangan amal, dan disukai oleh Dzat yang Maha Pengasih. Kalimat tersebut adalah subhanallah wa bihamdihi- subhannallahil'adzim.” (HR. Shahih Bukhari)
  
Berdasarkan hadits riwayat Muslim dalam kitab Adz Dzikri Wa Ad-Du'a karangan Imam Nawawi, kalimat tersebut juga disukai para malaikat karena dipilih langsung oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda:
  
“Ucapan yang paling disukai Allah adalah ucapan yang telah dipilih Allah untuk para malaikat-Nya, yakni, ‘subhannalahi wa bihamdihi subhannallahil'adzim.’’’ (HR. Muslim).
  
Selain kalimat dzikir di atas, bacaan dzikir yang disukai Allah dan malaikat lainnya adalah kalimat Al Baqiyat Ash Shalihat. Kalimat tersebut adalah tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan hauqalah.
  
Mengutip buku Fiqqih Sunnah 2 karangan Sayyid Sabiq, hal tersebut dijelaskan dalam hadits berikut ini:

Abu Said ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan al baqiyat ash sahlihat." Kemudian, sebagian sahabat bertanya, “Wahai Rasululllah, apakah al baqiyat ash shalihat tersebut?” Beliau menjawab, “Ucapan takbir, tahlil, tasbih, tahmid, dan la haula wala quwwata illa billah.” (HR. Imam Ahmad)." (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved