Berita Manggarai Timur
Tim Dinas PPO Manggarai Timur Investigasi TRK SDI Wae Ciu yang Ambruk Diterpa Angin Kencang
TRK itu nantinya dibangun kembali secara swadaya oleh masyarakat. Meski demikian, pihaknya akan bersurat ke BPBD terkait bencana.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Ambruknya bangunan darurat ukuran 20 x 5 meter untuk Tambahan Ruangan Kelas (TRK) SDI Wae Ciu membuat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Manggarai Timur melakukan investigasi.
Sebelumnya, TRK SDI Wae Ciu yang berlokasi di Larok, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut), Kabupaten Manggarai Timur (Matim) ambruk diterpa angin kencang hingga rata tanah, Senin 2 Januari 2023 kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur, Drs Basilius Teto, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM mengatakan, timnya sudah turun ke lokasi SDI itu untuk meninjau dan melakukan investigasi terkait kondisi kerusakan.
Baca juga: Bangunan Darurat SDI Wae Ciu Ambruk Diterpa Angin Kencang, KBM Dilakukan di Rumah Warga
Dikatakan Basilius, TRK itu nantinya dibangun kembali secara swadaya oleh masyarakat. Meski demikian, pihaknya akan bersurat ke BPBD terkait bencana.
Dikatakan Basilius, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PPO tentu tetap memperhatikan terkait bangunan SDI tersebut.
Camat LAUT, Agus Supratman, menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, dalam peristiwa ambruknya bangunan darurat itu, tidak ada korban jiwa, karena saat itu siswa-siswi dan guru sedang libur.
Namun terdapat banyak terdapat kerusakan fasilitas sekolah berupa kursi 42, meja 35, rak buku 5 dan papan tulis tripleks 5 lembar.
Selain itu, seng, balok kayu, papan dinding dan pintu juga mengalami kerusakan berat.
Taksasi kerugian material bangunan darurat dimaksud setelah dihitung bersama tukang setempat mencapai Rp 52.750.000. Jumlah ini tidak termasuk swadaya warga dan pihak pihak yang merasa peduli dengan kondisi bangunan itu.
Baca juga: Pimpin Rapat Awal Tahun 2023, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas Tekankan 17 Poin Penting
Agus juga menerangkan, bangunan darurat untuk TRK itu berusia 7 tahun. Bangunan itu untuk 5 rombongan belajar bagi 54 orang peserta didik saat ini.
Dikatakan Agus, pasca ambruknya bangunan itu, Pemerintah Kecamatan LAUT bersama Pemerintah Desa Satar Kampas, serta pihak SDI Wae Ciu selaku sekolah induk langsung berupaya beri solusi bagi 54 peserta didik agar tetap mengikuti KBM pada tempat alternatif sementara yang disediahkan.
"Tempat KBM alternatif sementara adalah di rumah warga, sambil menanti bangunan didirikan kembali. Solusi ini diambil berkat kesepakatan bersama pihak Kecamatan, Forkopincam, Desa, pihak sekolah induk dan komite sekolah. Sedangkan target persiapan swadaya material warga hingga mendirikan bangunan hanya 10 hari,"terangkan Agus.
Selain itu, kata Agus, saat ini juga warga sedang bergotong-rorong membongkar puing-puing material bangunan yang ambruk dan akan segera membangunnya kembali secara swadaya.
Dikatakan Agus, terkait bencana ambruknya bangunan ini, pihaknya sudah melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten. (rob)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.