Berita Manggarai Timur

Bangunan Darurat SDI Wae Ciu Ambruk Diterpa Angin Kencang, KBM Dilakukan di Rumah Warga

Agus mengatakan, dalam peristiwa ambruknya bangunan darurat itu, tidak ada korban jiwa, karena saat itu siswa-siswi dan guru sedang libur. 

Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-AGUS SUPRATMAN
AMBRUK - Bangunan TRK darurat SDI Wae Ciu Manggarai Timur yang ambruk. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Bangunan darurat ukuran 20 x 5 meter untuk Tambahan Ruangan Kelas (TRK)  SDI Wae Ciu berlokasi di Larok,  Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ambruk diterpa angin kencang hingga rata tanah, Senin 2 Januari 2023 kemarin.

Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman, menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Kamis 5 Januari 2023.

Agus mengatakan, dalam peristiwa ambruknya bangunan darurat itu, tidak ada korban jiwa, karena saat itu siswa-siswi dan guru sedang libur. 

Baca juga: Pimpin Rapat Awal Tahun 2023, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas Tekankan 17 Poin Penting

Namun terdapat banyak terdapat kerusakan fasilitas sekolah berupa kursi 42, meja 35,  rak buku 5 dan papan tulis tripleks 5 lembar. 

Selain itu, seng, balok kayu, papan dinding dan pintu juga mengalami kerusakan berat.

Taksasi kerugian material bangunan darurat dimaksud setelah dihitung bersama tukang setempat mencapai Rp 52.750.000. Jumlah ini tidak termasuk swadaya warga dan pihak pihak yang merasa peduli dengan kondisi bangunan itu. 

Baca juga: Warga Mukun Manggarai Timur Temukan Karung Sampah Dibuang di Bantaran Sungai Wae Keram

Agus juga menerangkan, bangunan darurat untuk TRK itu berusia 7 tahun. Bangunan itu untuk 5 rombongan belajar bagi 54 orang peserta didik saat ini. 

Dikatakan Agus, pasca ambruknya bangunan itu, Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara bersama Pemerintah Desa Satar Kampas, serta pihak SDI Wae Ciu selaku sekolah induk langsung berupaya beri solusi bagi 54 peserta didik agar tetap mengikuti KBM pada tempat alternatif sementara yang disediahkan.

"Tempat KBM alternatif sementara adalah di rumah warga, sambil menanti bangunan didirikan kembali. Solusi ini diambil berkat kesepakatan bersama pihak Kecamatan, Forkopincam, Desa, pihak sekolah induk dan komite sekolah. Sedangkan target persiapan swadaya material warga hingga mendirikan bangunan hanya 10 hari," terangkan Agus. 

Selain itu, kata Agus, saat ini juga warga sedang bergotong-rorong membongkar puing-puing material bangunan yang ambruk dan akan segera membangunnya kembali secara swadaya. 

Dikatakan Agus, terkait bencana ambruknya bangunan ini, pihaknya sudah melaporkan kepada Pemerintah Kabupaten. (rob)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved