Breaking News

Berita NTT

Ana Kolin Minta Pemprov NTT Jangan Gunakan Tangan Besi Atasi Persoalan Besipae TTS

Anggota DPRD NTT, Ana Kolin menegaskan hal itu dalam keterangan tertulisnya, mengomentari sebuah video viral anak-anak Besipae basah kuyup saat hujan.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Warga Besipae Kabupaten Timor Tengah Selatan masih bertahan di lokasi pasca rumah mereka dibongkar Pemprov NTT, Jumat 21 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta agar tidak menggunakan 'tangan Besi', dalam mengatasi persoalan di Desa Linamuti Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). 

Anggota DPRD NTT, Ana Kolin menegaskan hal itu dalam keterangan tertulisnya, mengomentari sebuah video viral anak-anak Besipae basah kuyup saat hujan. 

Anak-anak tersebut berteduh dibalik reruntuhan rumah yang harus saja dirobohkan Pemprov NTT. Pemerintah mengkalim tanah itu sebagai miliknya dengan luasan 3.780 hektar. 

Baca juga: Kasus Besipae TTS, Alex Lumba Sebut Lahan Besipae Diserahkan Keluarga Nabuasa Kepada Pemerintah

"Bicara soal Besipae maka bicara soal kemanusiaan antara masyarakat setempat dan Pemprov. Jadi duduk secara bersama. Itu jalan paling ampuh untuk menyelesaikan dan tidak boleh ada tangan besi," tegasnya, Sabtu 22 Oktober 2022. 

Ia menyebut, dalam kondisi ini, harus ada pendampingan juga advokasi. Ia menerangkan agar bisa menempatkan masyarakat khususnya perempuan dan anak pada porsi sehingga jangan menyiksa batin masyarakat. 

Dia tidak ingin berbicara tentang video tersebut yang dinilai rekayasa ataupun sejenisnya. Paling penting adalah adanya fakta lapangan yang bisa mengungkapkan kebenaran video tersebut. 

Baca juga: Pemprov NTT Sebut Kejadian di Besipae TTS Adalah Penertiban 

Advokasi keberlanjutan, kata dia, untuk mengurai masalah ini harus secara holistik atau tidak parsial. Semua pihak mesti bermusyawarah menentukan keputusan bersama yang bermuara pada keberpihakan semua orang. 

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 2 menit 54 detik viral di media sosial. Video itu memperlihatkan anak-anak Besipae duduk dibawa reruntuhan rumah bekas pembongkaran oleh Pemprov NTT.

Anak-anak berlindung dari derasnya hujan yang menerjang wilayah Besipae. Tiga orang anak tampak lesuh dan menunjukkan wajah tidak berdaya. 

Dibalik video, seorang pria sedang berbicara sambil menangis. Ia menyampaikan tentang kondisi anak-anak ketika hujan turun dan pasca rumah dibongkar paksa Pemprov NTT. 

Bahkan, pria tersebut meminta presiden Jokowi untuk memberi perhatian serius bagi anak-anak setempat atas tindakan yang diambil oleh Pemprov NTT. (Fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved