Berita Timor Tengah Utara

Angka Stunting dan Tangis Domina, Buah Cinta Polri yang "Tersembunyi" di Perbatasan RI-RDTL

Kerja keras tim pencegahan dan penanganan stunting Kabupaten Timor Tengah Utara membuahkan hasil yang sangat baik.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Ketua Bhayangkari Timor Tengah Utara, Ny. Hesty Moh. Mukhson saat menyerahkan bantuan kepada pasangan suami isteri, Martinus Eli Snoe dan Domina Nabu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Raut wajah Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David tampak sumringah. Senyum tergambar jelas di wajahnya yang tidak muda lagi itu.

Bukan tanpa alasan. Kebahagiaan Bupati ke-10 Kabupaten Timor Tengah Utara ini disebabkan oleh menurunnya angka stunting di wilayah tersebut. 

Kerja keras tim pencegahan dan penanganan stunting Kabupaten Timor Tengah Utara membuahkan hasil yang sangat baik.

Melalui intervensi yang dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan, angka stunting Kabupaten TTU yang terdata pada Bulan Februari 2022 berada pada urutan pertama di Provinsi NTT dengan prosentase 31, 57 persen kini turun menjadi 24, 68 % atau mengalami penurunan sebesar 6,89 %.

Baca juga: Wabup Bupati Timor Tengah Utara, Eusabius Binsasi: Workshop Berawal dari Layanan Dianggap Berbelit

"Biayanya swadaya, Biaya kebanyakan swadaya. Tidak ada yang bilang harus dari pemerintah tetapi kebanyakan swadaya. Demikian pun dari pihak kepolisian (Polres TTU), mereka juga dengan swadaya mereka sendiri membantu menurunkan angka stunting," ucap Juandi penuh keyakinan membuka percakapan kami, Senin, 10 Oktober 2022.

Orang nomor satu Kabupaten TTU ini menuturkan bahwa, banyak pihak yang memiliki kontribusi besar dalam menekan angka stunting di Bumi Biinmafo (sebutan lain untuk wilayah Kabupaten TTU, Swapraja; Biboki, Insana, Miomafo).

Baginya, kolaborasi dan komitmen TNI-Polri, LSM, BUMD, BUMN, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para pengusaha dan pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara telah membawa perubahan yang luar biasa.

Kolaborasi lembaga lintas sektor ini terbukti ampuh menurunkan persoalan stunting yang tengah menjadi prioritas  Presiden Joko Widodo dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Ia menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang luar biasa dari pihak terkait dalam mewujudkan Kabupaten TTU bebas stunting.

Baca juga: Etnis Lamaholot di Timor Tengah Utara NTT Tampil di Festival Budaya HUT ke 100 Kota Kefamenanu 

Bupati Juandi juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Kapolres TTU beserta jajaran khusus Bhabinkamtibmas yang memiliki andil besar dalam menggerakkan semangat perubahan masyarakat di tingkat akar rumput.

Kerja sama apik lembaga lintas sektor ini mendorong Bupati TTU berkomitmen menekan angka stunting hingga ke angka 19 % pada tahun 2022.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robert Tjeunfin turut mengapresiasi keterlibatan semua pihak dalam upaya menekan angka stunting itu.

Dari 22.000 sasaran penimbangan (anak-anak) pada Bulan Februari 2022, hanya sekitar 20.000 sasaran yang berhasil mengikuti proses penimbangan.

Meskipun demikian, pada Bulan Agustus 2022 pihaknya telah berhasil melakukan penimbangan dengan prosentase sasaran 100 %. Sehingga menurunkan angka prevelensi stunting.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved