Berita Timor Tengah Utara
Wabup Bupati Timor Tengah Utara, Eusabius Binsasi: Workshop Berawal dari Layanan Dianggap Berbelit
workshop ini terselenggara berangkat dari pengalaman alur perizinan pada layanan pemerintah yang sering dianggap berbelit-belit.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG COM, KEFAMENANU - Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Eusabius Binsasi mengatakan, Workshop berawal dari layanan pemerintah dianggap berbelit-belit.
Penegasan Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Eusabius Binsasi, berawal saat membuka Workshop yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Workshop yang dibuka Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Eusabius Binsas dengan tema Analisa Situasi PTSP Kabupaten TTU Menuju Pengembangan Mal Pelayanan Publik Di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Baca juga: Hujan Guyur Wilayah Timor Tengah Utara, BPBD Catat 12 Rumah Jadi Korban Musibah
Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Litani, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada, Selasa, 4 Oktober 2022 ini, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Drs Eusabius Binsasi.
Selain itu, Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Eusebius Binsasi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan workshop ini terselenggara berangkat dari pengalaman alur perizinan pada layanan pemerintah yang sering dianggap berbelit-belit.
Dikatakan Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Eusebius Binsasi, birokrasi sebagai pemberi layanan dari pemerintah, termasuk BUMN/BUMD, dan pihak swasta harus bisa menerapkan sistem yang terintegrasi yakni; sebuah sistem yang bukan hanya menyatukan layanan secara fisik.
Namun yang terutama secara sistem, di mana keterpaduan ini mendorong adanya pemanfaatan data bersama yang memungkinkan terjadinya penyederhanaan dalam pengelolaan data dan informasi dalam proses pelayanan.
Baca juga: Kabag Protokol dan Komunikasi Timor Tengah Utara: Pos Kupang Terpercaya di Bidang Jurnalistik
Baginya, loka karya ini bertujuan untuk melakukan re-commitment untuk berkolaborasi dan mendorong integrasi layanan melalui penyelenggaraan MPP di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Demi memanifestasikan integrasi antarpenyedia layanan, sangat dibutuhkan penyederhanaan birokrasi pelayanan, sehingga menekan efisiensi waktu, biaya, serta kemudahan mendapatkan produk layanan, baik layanan administrasi, barang, maupun jasa.
Eusabius menegaskan bahwa, para peserta lokakarya ini dapat mengikuti dengan baik dan memahami maksud diadakannya lokakarya itu.
Ia berharap, pasca lokakarya ini, Kabupaten TTU memiliki setidak-tidaknya enam strategi untuk membangun MPP yakni; membangun komitmen, mengubah paradigma, mengubah layout ruang layanan dan digitalisasi sarana prasarana, pengawasan dan evaluasi, transformasi pelayanan secara online, serta pengembangan inovasi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS