Breaking News

KKB Papua

Benny Wenda Gelar Pertemuan Rahasia dengan Pejabat Vanuatu, Serahkan Bendera Papua Barat

Sebelum mendarat di Bandara Internasional Port Vila Vanuatu, Benny Wenda melakukan perjalanan panjang dari London, Dubai dan Sydney.

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
DAILYPOST.VU
DI VANUATU - Presiden Sementara Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda disambut Chairman of VWPISA Committee, Elder Job Dalesa (kiri), mantan Sekretaris Jenderal SHEFA Morris Kaloran dan Freddy Warome di Bandara Internasional Port Vila Vanuatu, Senin 4 Juli 2022. 

Pentolan KKB Papua ini menyampaikan dalam forum Parlemen Inggris, dilansir dari laman website ULMWP, ulmwp.org pada Minggu 26 Juni 2022, sebelum situs tersebut diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi ( Kominfo ).

"Selama beberapa bulan terakhir kami telah berhasil menyoroti situasi HAM di Papua Barat. Kami telah mengadakan sejumlah pertemuan Parlemen Internasional untuk Papua Barat, di Parlemen Inggris, di Parlemen Spanyol dan di Parlemen Belanda," beber Benny Wenda saat berpidato di Parlemen Inggris, Rabu 14 Juni 2022.

Benny Wenda hadir bersama pengurus International Parliamentarians for West Papua (IPWP). Para petinggi IPWP yang hadir, di antaranya Ketua IPWP Alex Sobel, Pernando Barrena (MEP dari Negara Basque), Jen Robinson (Pengacara HAM dan pendiri International Lawyers for West Papua) dan Carles Puigdemont (MEP dan mantan Presiden Pemerintah Catalonia).

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah perjuangan kami bahwa suara rakyat Papua Barat terdengar di Parlemen bekas kekuasaan kolonial kami," katanya.

Baca juga: Pidato Lengkap Pentolan KKB Papua di Parlemen Inggris, Benny Wenda Singgung Referendum Papua Barat

Benny Wenda menjelaskan bahwa pihaknya telah meluncurkan ULMWP Uni Eropa. "Kami juga meluncurkan cabang Uni Eropa dari Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat di Parlemen Eropa."

Dengan setiap pertemuan, kata Benny Wenda, momentum untuk kunjungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah berkembang.

"Inggris telah bergabung dengan 79 negara bagian di Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik, dan 18 negara bagian di Forum Kepulauan Pasifik dalam menyerukan kunjungan ini," ujar Benny Wenda.

"Komisi Uni Eropa mendukung kunjungan tersebut, seperti halnya Belanda, Jerman, Inggris, dan Spanyol. Itulah sebabnya kami di sini hari ini, untuk memberikan seruan internasional terpadu kami untuk kunjungan PBB ke Papua Barat," imbuhnya.

Benny Wenda mengatakan, ribuan orang Papua Barat berbaris mendukung pertemuan ini. Dukungan mereka berbahaya, mereka bisa ditangkap oleh Indonesia hanya karena protes.

"Namun setiap kejadian seperti ini membawa harapan bagi mereka, karena mereka tahu perjuangan mereka didengar oleh dunia," tandasnya.

Menurut Benny Wenda, Indonesia memberi tahu dunia bahwa mereka melindungi hak asasi manusia di Papua Barat, tetapi ini bohong.

"Karena pendudukan militer Indonesia, orang Papua Barat telah menjadi pengungsi di negara mereka sendiri. Ini terjadi di Papua Barat, di Nduga, di Intan Jaya, di Maybrat dan di Oksibil."

Benny Wenda mengatakan, rumah mereka telah ditempati, gereja mereka dibakar, anak-anak mereka tidak bisa sekolah karena militer menempati gedung sekolah mereka

Baca juga: Pemerintah Sementara Papua Gelar Rapat, Ada Benny Wenda dan Senator Spanyol Gorka Elejabarrieta

"Semua orang ketakutan. Beberapa orang telah melarikan diri ke semak-semak, yang lain telah melintasi perbatasan ke Papua Nugini. 100.000 warga sipil Papua Barat telah mengungsi akibat operasi militer Indonesia dalam tiga tahun terakhir saja. Tidak ada hak asasi manusia di Papua Barat, dan juga tidak ada kebebasan berekspresi," kata Benny Wenda.

Profil Benny Wenda

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved