KKB Papua
Pidato Lengkap Pentolan KKB Papua di Parlemen Inggris, Benny Wenda Singgung Referendum Papua Barat
Benny Wenda menyerukan kunjungan PBB ke Papua Barat. Ia juga mengangkat masalah HAM yang mengerikan di Papua Barat.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM - Interim President United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau Presiden Sementara Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda berpidato di forum Parlemen Inggris pada Rabu 14 Juni 2022.
Pentolan KKB Papua ini hadir bersama International Parliamentarians for West Papua (IPWP). Para petinggi IPWP yang hadir, di antaranya Ketua IPWP Alex Sobel, Pernando Barrena (MEP dari Negara Basque), Jen Robinson (Pengacara HAM dan pendiri International Lawyers for West Papua) dan Carles Puigdemont (MEP dan mantan Presiden Pemerintah Catalonia).
Selain menuntut Referendum Papua Barat, Benny Wenda menyerukan kunjungan PBB ke Papua Barat untuk selidiki pelanggaran HAM yang mengerikan.
"Indonesia harus mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Papua Barat," kata Benny Wenda dilansir dari ulmwp.org.
"Pemerintah China baru-baru ini mengizinkan Komisaris Tinggi ke Xinjiang untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uyghur. Mengapa Indonesia tidak melakukan hal yang sama?" tambah Benny Wenda.
Berikut ini versi lengkap pidato Benny Wenda di Parlemen Inggris. Ia berbicara dalam bahasa Inggris, yang kemudian diterjemahkan POS-KUPANG.COM.
Baca juga: Pancing TNI Polri Keluar dari Pos Keamanan, Dua Anggota KKB Papua Malah Dihabisi Sebelum Beraksi
Simak selengkapnya:
Atas nama Pemerintahan Sementara dan masyarakat Papua Barat. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ketua IPWP Alex Sobel yang telah menjadi tuan rumah acara ini tentang hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri di Papua Barat.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Inggris karena menyerukan kepada Indonesia untuk mengizinkan PBB mengunjungi Papua Barat.
Saya akan mulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk dua tokoh politik penting Papua Barat yang baru saja meninggal dunia.
Jacob Prai, salah satu pendiri Gerakan Papua Merdeka, dan Pangkrasia Yeem yang merupakan Anggota Eksekutif ULMWP dan anggota parlemen nasional di wilayah Merauke.
Mereka berjuang untuk kebebasan West Papua dan berbicara menentang ketidakadilan sepanjang hidup mereka.
Kami berduka atas kehilangan mereka, tetapi komitmen mereka terhadap perjuangan kami menginspirasi kami untuk terus berjuang demi impian mereka untuk merdeka, pembebasan nasional.
Selama beberapa bulan terakhir kami telah berhasil menyoroti situasi HAM di Papua Barat. Kami telah mengadakan sejumlah pertemuan Parlemen Internasional untuk Papua Barat, di Parlemen Inggris, di Parlemen Spanyol dan di Parlemen Belanda.
Baca juga: KKB Papua Tebar Ancaman, Egianus Kogoya Buka Wilayah Perang Baru di Wamena
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah perjuangan kami bahwa suara rakyat Papua Barat terdengar di Parlemen bekas kekuasaan kolonial kami. Kami juga meluncurkan cabang Uni Eropa dari Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat di Parlemen Eropa.