Perang Rusia Ukraina
Warga Jepang Nekat Santet Presiden Rusia, Foto Wajah Putin Dipaku ke Pohon Suci
Warga Jepang Santet Putin Gunakan Boneka Kutukan, Foto Kepala Presiden Rusia Dipaku ke Pohon Suci
POS-KUPANG.COM - Boneka jerami bergambar wajah Presiden Rusia Vladimir Putin dan catatan berisi kutukan ditemukan di sejumlah kuil di Jepang.
Catatan itu menyerukan eksekusi Putin diduga karena perang yang diinisiasinya di Ukraina.
Insiden ini pun memicu penyelidikan polisi di prefektur Chiba Jepang, timur Tokyo.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Mengapa Inggris Sita Jet Pribadi Oligarki Rusia,Jelang Terbang ke Dubai?
Dilansir TribunWow.com dari Newsweek, Jumat (10/6/2022), boneka tersebut dinamakan 'wara ningyō', atau yang diterjemahkan menjadi 'boneka jerami'.
Benda ini telah digunakan secara historis di Jepang untuk menangkal kejahatan.
Selain itu, juga digunakan sebagai bagian dari ritual supranatural, dengan boneka yang mewakili subjek kutukan.
Baca juga: Mengapa Prancis Sita Dua Superyacht Mewah Milik Dua Oligarki Rusia Senilai Rp 1,4 Triliun?
Sejak pertengahan Mei, boneka jerami terkait telah ditemukan di setidaknya sepuluh kuil Shinto di prefektur Jepang, dekat dengan kota Matsudo.
Satu boneka jerami ditemukan di Kuil Mikazuki di Matsudo yang dipaku ke pohon castanopsis suci dengan dua paku panjang menancap dada dan kepala boneka itu.
Boneka itu dipasangi catatan yang berbunyi: "Vladimir Putin, lahir 7 Oktober 1952. Berdoalah untuk pemusnahannya."
Media lokal mengatakan boneka itu seolah digunakan untuk mengekspresikan kritik terhadap Putin, di tengah perang Ukraina yang sedang berlangsung sejak 24 Februari.
Meskipun banyak kecaman tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina itu tersebar luas di Jepang, penduduk setempat juga mengkritik tindakan memaku boneka ke pohon suci di kuil.
"Saya ingin pohon suci diperlakukan dengan hormat," kata seorang penduduk setempat kepada surat kabar harian Jepang The Mainichi.
"Kuil bukan tempat untuk mengutuk orang," kata yang lain.
Outlet berita tersebut melaporkan bahwa Kantor Polisi Matsudo Higashi dari Polisi Prefektur Chiba telah menyelidiki kasus dugaan pelanggaran.
Polisi yakin semua boneka itu bisa dibuat oleh satu orang karena bentuknya yang mirip.
