Berita Ende Hari Ini
Simposium Pembumian dan Penggeloraan Pancasila di Ende
pembaharuan dirinya sendiri. Bahwa seorang muslim kalau ngomong soal pembaharuan, harus memulai dari dirinya sendiri
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rikard Bagun menegaskan Pancasila perlu digelorakan karena Pancasila adalah pemersatu.
Menurutnya, bangsa Indonesia sedang menghadapi beragam tantangan. Misalnya arus perkembangan dunia yang begitu cepat.
Dia katakan, soal perubahan bukan lagi dalam hitungan tahun, bulan, pekan, atau hari tetapi real time . Bahkan dia menyebut real time atau tomorrow is today.
Banyaknya tantangan dan persoalan yang begitu kompleks, maka Pancasila menjadi keharusan sebagai pegangan. "Karena dunia terus bergejolak baik dari sisi ekonomi, sosial, agama," kata Rikard.
Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Mahasiswa Politeknik Kupang Sambangi Anak Panti Sonaf Maneka
Dia juga menyinggung soal radikalisme, ideologi yang memunculkan ekstremisme dan perpecahan.
Selanjutnya radikalisme pasar. Menurutnya radikalisme ini mengakibatkan pengekploitasian alam dan manusia.
"Ada istilah jika diucapkan terus menerus selama 100 tahun adalah mantra tapi jika sudah 1.000 tahun adalah doa. Maka Pancasila harus terus didoakan," kata Rikard.
Namun tidak boleh sebatas ucapan, Pancasila juga harus ditunjukkan dengan keteladanan. Karena, keteladanan itu mengharukan. "Mawar tidak pernah mencitrakan keharumannya," ungkapnya.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak seluruh warga dan aparatur pemerintah untuk memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam butir-butir Pancasila.
Gubernur NTT mengatakan, nilai luhur Pancasila harus menjadi pedoman dan ciri masyarakat NTT dan Indonesia di tengah kemajemukan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat dan aparatur untuk belajar memahami nilai luhur Pancasila di tengah keberagaman dan hegemoni yang ada," ajak Gubernur NTT Viktor Bungtiku Laiskodat
Dia mengatakan, nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila harus dikumandangkan dan digelorakan di seluru pelosok nusantara.
Gubernur NTT berharap agar generasi penerus bangsa yang hadir dalam simposium ini, memahami dan mengamalkan dalam kehidupan.
Maria Albertina Tima, siswi kelas 11 SMAN 2 Ende. Dalam pidatonya, Maria menegaskan perpecahan yang jika dibiarkan maka akan membuat bangsa ini hancur.
Sebagai generasi muda, kata Maria harus punya semangat dan wajib memahami Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Ini adalah fondasi. Kalau salah satu saja hilang maka Bangsa ini akan hancur," katanya.
Ketua HMI Cabang Kupang Ibnu Tokan, mengatakan Ende adalah tempat inspirasi Bung Karno dalam menggali Pancasila.
Namun, menurutnya, ini tidak boleh dipandang sebatas kenangan harus terus dihidupkan melalui pendidikan.