Buya Syafii Wafat
Ribuan Pelayat Antar Mendiang Buya Syafii, Dimakamkan di Kulonprogo
Pelajar sekolah Muhammadiyah pun terlihat berdatangan dari berbagai penjuru, untuk memberi penghormatan terakhir pada sosok Buya Syafii.
"Kita semua adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita akan kembali. Mari kita berdoa bersama semoga almarhum Buya Syafii Maarif diberikan tempat yang terbaik disisi-Nya dan diampuni segala dosa-dosanya, amin ya rabbal alamin," jelasnya.
Baca juga: Warga Muhammadiyah NTT Diminta Patuhi Protokol Kesehatan Selama Ramadhan
Terpisah, Arifin, Penjaga Makam Husnul Khotimah di Pedukuhan Dukuh, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo mengatakan petugas mendapatkan info bahwa jenazah Buya Syafii Maarif akan dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB.
Pemakaman tersebut lanjut Arifin memang dikhususkan untuk anggota PP Muhammadiyah yang meninggal dunia. Petugas begit mendengar kabar langsung melakukan penggalian liang lahat.
Diperkirakan proses penggalian makam membutuhkan waktu sekitar 3 jam. "Butuh waktu 3 jam kalau tidak ada kendala batu," ucapnya.
Dikatakan Arifin, pemakaman Husnul Khotimah memiliki luasan 1 hektar dan sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Saat ini, sudah terisi 25 liang yang terdapat di pemakaman tersebut.
Proses penggalian liang lahat Buya Syafii Maarif dikawal ketat petugas kepolisian. "Kita melakukan pengamanan pam jalur khususnya di wilayah Kulon Progo mulai dari jembatan bantar ke barat ke arah Ngeplang dan Ngelo," kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini.
Sementara di lokasi pemakaman, pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup untuk mengantisipasi para takziah yang hadir.
"Pada prinsipnya semua boleh masuk namun juga menyesuaikan dengan lokasi. Karena dimungkinkan ada pejabat VIP yang datang dan kita utamakan dari pihak keluarga. Kalau lokasi memungkinkan yang lain boleh masuk," ucapnya.
Baca juga: Mayoritas Warga NU-Muhammadiyah Tolak Pemilu Ditunda
Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Dr Ahmad Faesol, memberikan penjelasan terkait wafatnya Buya Syafii Maarif.
Ahmad Faesol mengatakan, Buya Syafii Maarif dirawat karena mengeluhkan sesak napas. "Beliau masuk rumah sakit ini yang kedua, tanggal 14 Mei, jadi kurang lebih 13 hari yang lalu," ujarnya.
Ahmad Faesol menyampaikan, RS PKU Muhammadiyah Gamping kemudian membentuk tim medis dari berbagai staf medis yang akan merawat Buya Syafii Maarif.
Tim medis ini juga berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan yang juga sudah datang ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Tim medis kepresidenan sudah melihat situasi dan disepakati bahwa Buya Syafii Maarif dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
"Alhamdulillah kita berjalan 13 hari di sini dan Allah menghendaki untuk yang terbaik, beliau pada hari ini dipanggil," ungkapnya.
Sementara itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Evita Devi Nur Rahmawati menuturkan, kondisi Buya Syafii Maarif saat masuk adalah serangan jantung. "Bisa kembali membaik sehingga kontrol rutin. Beliau sangat patuh juga dengan obat," ucapnya.
Buya Syafii Maarif kembali harus dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena mengalami serangan jantung kedua.