Buya Syafii Wafat

Ribuan Pelayat Antar Mendiang Buya Syafii, Dimakamkan di Kulonprogo

Pelajar sekolah Muhammadiyah pun terlihat berdatangan dari berbagai penjuru, untuk memberi penghormatan terakhir pada sosok Buya Syafii.

Editor: Alfons Nedabang
(KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA)
Buya Syafii Maarif 

"Semoga apa yang menjadi pesan beliau bisa terus kita lanjutkan, sehingga bangsa ini bisa terus menjadi lebih baik," kata Kapolri.

Baca juga: Airlangga Sebut Buya Syafii Bukan Hanya Negawaran, Tapi Bapak Bagi Rakyat Indonesia

Tetangga Bersedih

Kepergian Buya Syafii Maarif juga membawa duka mendalam terutama bagi para tetangga di kediaman almarhum di Perumahan Nogotirto Elok II, Jalan Halmahera D 76, Gamping, Sleman.

Para tetangga merasa kehilangan. Sebab, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini dianggap sebagai guru dan panutan.

"(Sosok beliau) sulit digambarkan. Sulit dicari gantinya. Hatinya lebar. Dia tidak membedakan agama, menerima siapapun di rumahnya," kata Bambang Ramlan, warga diseputar rumah almarhum.

Menurut dia, Buya Syafi'i merupakan sosok yang dermawan suka membantu warga yang sedang kesulitan. "Kalau ke sini hari raya, di sini banyak orang tidak mampu datang ke sini," ucap dia.

Hal senada diungkapkan Totok, Ketua RT 07 RW 08, Nogotirto. Menurut dia, sosok Buya Syafii Maarif di kampung Nogotirto dikenal sebagai ulama sekaligus guru. Beliau aktif dalam setiap kegiatan keagamaan di masyarakat.

"Kalau ada yang kesusahan beliau membantu. Betul. Kami sangat kehilangan guru dan kehilangan panutan. Banyak sekali yang diberikan beliau terhadap lingkungan di sini," kata dia.

Diketahui, sebelum meninggal dunia Buya Ahmad Syafii Maarif sempat dirawat selama 13 hari di RS PKU Muhammadiyah Gamping karena sakit jantung. Sakitnya sempat membaik, tetapi takdir berkata lain.

Ulama kelahiran 31 Mei 1935 itu meninggal dunia di ruang ICCU RS PKU Muhammadiyah Gamping pada pukul 10.15 WIB. Jenazah disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman dan selepas ashar dimakamkan di Pemakaman Husnul Khatimah di Kulon Progo.

Baca juga: Buya Syafii Maarif Wafat, Pemuda Muhammadiyah NTT: Tokoh Panutan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Jumat (27/5) sore. Kedatangan Presiden Jokowi untuk memberikan penghormatan terakhir pada Buya Syafii Maarif. Presiden Jokowi hadir tepat saat azan Ashar berkumandang, pada kisaran pukul 15.00 WIB.

Kedatangan RI 1 tersebut turut didampingi oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selepas menjalankan ibadah salat Ashar berjamaah, Presiden Jokowi juga mensalatkan jenazah Buya Syafii Maarif, bersama para pelayat yang sejak siang tadi memadati masjid raya provinsi DIY tersebut.

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan mengikuti upacara pelepasan jenazah Buya Syafii Maarif, di Serambi Masjid Gedhe Kauman.

"Beliau adalah kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman dan selalu menyuarakan tentang toleransi umat beragama dan beliau juga selalu menyampaikan pentingnya Pancasila bagi perekat bangsa," kata Jokowi.

Jokowi lantas mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved