Perang Rusia Ukraina

Perang Makin Sengit,AS bakalPasok Rudal Anti-Kapal Canggih ke Ukraina Guna BongkarBlokade Laut Rusia

Perang Rusia dan Ukraina yang sudah sudah hampir tiga bulan makin sengit dan bakal panjang setelah negara-negara barat terus mengirimkan amunisi milit

Editor: Alfred Dama
via kontan.co.id
Frigate RSS Intrepid milik Angkatan Laut Singapura menembakkan rudal anti-kapal Harpoon di perairan Guam selama latihan Pacific Griffin 2019. AS berencana memasok rudal anti-kapal canggih ke Ukraina. 

POS KUPANG.COM -- Perang Rusia dan Ukraina yang sudah sudah hampir tiga bulan makin sengit dan bakal panjang setelah negara-negara barat terus mengirimkan amunisi militer ke pasukan Ukraina

Pengiriman berbagai senjata itu bertujuan agar Ukraina tidak menyerah dan kalah dalam perang dan memaksia Rusia terus berperang bahkan hingga Moskow kalah dalam perang tersebut

Setelah mengirimkan berbagai senjata anti tank dan rudal anti pesawat , kini Amerika juga akan memasok rudal anti kapal untuk membongkar blokade laut Risoa pada Ukraina

AS berencana memasok rudal anti-kapal canggih ke Ukraina untuk membantu mengalahkan blokade Angkatan Laut Rusia, kata para pejabat Amerika Serikat, di tengah kekhawatiran senjata yang lebih kuat akan meningkatkan konflik.

Baca juga: Desa Ukraina yang Direbut Kembali Masih Diserang Pasukan Rusia yang Mundur

Ukraina tidak merahasiakan, mereka menginginkan senjata AS yang lebih canggih di luar artileri, rudal Javelin dan Stinger, dan senjata lainnya yang sudah mereka terima saat ini.

Daftar Kyiv, misalnya, termasuk rudal yang bisa mendorong Angkatan Laut Rusia menjauh dari pelabuhan Laut Hitamnya, memungkinkan pengiriman biji-bijian dan produk pertanian lainnya bergulir kembali ke seluruh dunia.

Hanya mantan pejabat dan pejabat AS saat ini menyebutkan kepada Reuters, ada hambatan untuk mengirim senjata jarak jauh yang lebih kuat ke Ukraina yang mencakup persyaratan pelatihan yang panjang dan kesulitan memelihara peralatan.

Baca juga: Rusia Klaim Temukan Kuil Bekas Pemujaan Setan di Markas Tentara Azov Ukraina

Selain itu, kekhawatiran persenjataan AS bisa pasukan Rusia kuasai, di samping ketakutan akan eskalasi konflik.

Tetapi, tiga pejabat dan dua sumber Kongres AS kepada Reuters mengatakan, dua jenis rudal anti-kapal yang kuat, Harpoon dan Naval Strike Missile sedang dalam pertimbangan untuk pengiriman langsung ke Ukraina, atau melalui sekutu Eropa yang memiliki rudal.

Pada April lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengimbau Portugal untuk menyediakan rudal Harpoon kepada militer Ukraina, yang memiliki jangkauan hingga hampir 300 km.

Tetapi, ada beberapa masalah yang membuat Ukraina tidak bisa menerima rudal tersebut. Salah satunya, ketersediaan platform yang terbatas untuk meluncurkan Harpoon dari pantai, karena sebagian besar merupakan rudal berbasis laut.

Baca juga: Rusia Kirim Musisi dan Sejarawan Donbas sebagai Umpan Peluru dalam Perang Ukraina

Dua pejabat AS kepada Reuters menyebutkan, Amerika Serikat sedang mencari solusi potensial, termasuk menarik peluncur rudal dari kapal perang Amerika Serikat.

Baca Juga: Diduduki Rusia, Ukraina Bertekad Rebut Kembali Kendali atas Kota-Kota di Selatan

Sekitar 20 kapal perang Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam, berada di zona operasional Laut Hitam, Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan.

Bryan Clark, pakar angkatan laut di Institut Hudson, bilang, 12 hingga 24 rudal anti-kapal seperti Harpoon dengan jangkauan lebih dari 100 km akan cukup untuk mengancam kapal-kapal Rusia dan bisa meyakinkan Moskow untuk mencabut blokade.

Baca juga: Sekolah Jadi Target Serangan, Presiden Ukraina Sebut Komandan Pasukan Rusia Sakit Jiwa?

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved