Berita NTT Hari Ini
Tim Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Badan Pusat Statistik Kunjung Pos Kupang
rekomendasi kepada pihak-pihak yang akan ditemui timnya guna mewujudkan kesejahteraan penduduk dan berkelanjutan.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) berkunjung ke kantor harian pagi Pos Kupang.
Kedatangan tim yang beranggotakan 3 orang yakni, Rahmat Saleh, Yusuf Maulana dan Uray Naviandi disambut hangat oleh Koordinator Liputan (Korlip) Pos Kupang, Novemy Leo, Kamis 19 Mei 2022.
Tujuan kunjungan sekaligus silaturahmi Tim Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) ke Pos Kupang guna berdiskusi terkait isu-isu terkait lingkungan di NTT.
Kepada Pos-Kupang.Com, Yusuf Maulana mengatakan bahwa BPS RI dan Badan Riset Nasional (Brin) saat ini melakukan penelitian kajian kualitatif sensus penduduk kuantitas.
Baca juga: Dosen Undana Kupang Sebut Ramos Horta Akan Lebih Terbuka Terkait Kerjasama Ekonomi Multilateral
Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia dan salah satunya di Provinsi NTT.
Menurutnya isu yang diangkat dalam penelitian tersebut ialah "Bagaimana Mengaitkan Antara Penduduk dan Lingkungan".
Tema ini, kata dia sesuai dengan isu yang sedang hangat tahun ini yakni presidensi G20, dimana salah satu isu hangat yang diangkat ialah isu kesehatan, teknologi dan susteinable atau lingkungan.
"Kita bicara tentang lingkungan tidak terlepas dari lingkungan, maka BPS mulai 15 Mei sampai 30 Juni 2022 sedang lakukan sensus penduduk lanjutan," ujarnya
Baca juga: Benyamin Pandie Dilantik Jadi Ketua INKINDO NTT Periode 2022-2026
Disampaikannya bahwa BPS menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan analisis kependudukan.
"Artinya kami akan kaitkan penduduk dengan lingkungan," kata dia
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hipotesis apabila penduduknya semakin banyak biasanya akan berdampak pada lingkungan serta pada suatu wilayah apabila ekonominya semakin baik akan berdampak pada penduduknya.
"Biasanya kalau manusia akan memusat pada pusat-pusat pertumbuhan. Seperti di NTT yang kami dalami yakni pusat pertumbuhan salah satunya di Kota Kupang dan manggarai barat," bebernya
Baca juga: Ira Ua Harus Ditahan Demi Kepastian Hukum
Lanjut disampaikannya bahwa ketika pusat pertumbuhan terdapat wisata dan pertumbuhan lainnya, manusia akan mengarah pada pusat pertumbuhan tersebut.
"Apabila pusat pertumbuhan semakin meningkat dan penduduknya semakin banyak maka isi lingkungan akan muncul," ujarnya
"Di Manggarai Barat kami dengar bahwa ada isu terkait pembukaan lahan dan masyarakat lokal terpinggirkan, seperti isu ini yang akan kami kaji dan teliti bahwa apakah ada dampak ekonomi maupun penduduk terhadap lingkungan," tambahnya
Ia merinci bahwa kegiatan penelitiannya akan dilaksanakan pada bulan Juni, dan timnya akan turun langsung ke lapangan dan mengumpulkan data secara mendalam atau kualitatif dan bertemu serta langsung wawancara dengan para pelaku usaha, pemerintah, pemangku kebijakan dan khususnya masyarakat adat.
Dikatakannya bahwa saat ini timnya melakukan pemetaan awal selama 3 hari.
Baca juga: Catatan Kritis Adrianus Garu Terkait Pembangunan Pariwisata Labuan Bajo dan Peran Pemda Mabar
"Kami selama 3 hari disini untuk lakukan pemetaan awal dan akan berkunjung ke Dinas-dinas pemerintahan, akademisi dan media untuk galing informasi terkait isu-isu lingkungan apa yang ada di NTT," ungkapnya
"3 hari kedepan kami akan berkunjung ke Manggarai Barat terkait isu lingkungan yang beredar di media untuk kami dalami disana," tambahnya
Selain itu, Rahmat saleh dari LIPI menyampaikan out put atau luaran dari riset atau penelitian ini, dimana dapat memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang akan ditemui timnya guna mewujudkan kesejahteraan penduduk dan berkelanjutan.
Tujuan lain dari riset dan penelitian timnya untuk pembangunan ekonomi hijo dan kondisi sosial demografi penduduk indonesia dan mewujudkan kesejahteraan penduduk dan lingkungan.
Kesempatan yang sama, Uray Naviandi mengatakan inti dari riset dan penelitian ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengganggu lingkungan disekitar.
"Kami akan berhati-hati dalami isu-isu lingkungan saat ini karena banyak pihak yang sensitif dan akan dikaji dari berbagai aspek," tambahnya. (*)