Berita NTT Hari Ini
Beredar Informasi Akan Terjadi Gempa dan Tsunami di NTT, Begini Penjelasan BMKG
dia juga mengajak untuk mengedukasi masyarakat dalam menyelamatkan diri dari bahaya bahaya gempa bumi dan tsunami.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Akhir-akhir ini beredar infromasi yang meresahkan masyarakat bahwa akan terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami di pesisir pantai wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Stasiun Geofisika Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Margiono mengimbau masyarakat di NTT agar tidak terpancing isu yang beredar, yang menyebut akan ada gempa dan tsunami dengan ketinggian lebih dari tiga meter.
Margiono menjelaskan, Provinsi NTT sebagai wilayah yang aktif gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dalam berbagai kekuatan.
Baca juga: KM Sirimau Bertolak ke Pelabuhan Lorens Say Maumere
"Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat terkait kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," kata Margiono dalam siaran pers yang diterima media ini, Kamis 19 Mei 2022.
Berdasar kajian para ahli, lanjut Margiono, zona megathrust selatan NTT memiliki potensi gempa bumi dengan magnitudo maksimum 8.5. Namun demikian, katanya, hal itu merupakan potensi bukan prediksi.
"Terjadinya kapan tidak ada yang mengetahui, untuk itu kita semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural dengan mendirikan bangunan yang aman dari gempa bumi, menata ruang pantai yang aman dari tsunami, " ujarnya.
Baca juga: Polda NTT Menang Praperadilan, Ini Tanggapan Pengamat Hukum
Selain itu, dia juga mengajak untuk mengedukasi masyarakat dalam menyelamatkan diri dari bahaya bahaya gempa bumi dan tsunami.
Margiono mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan informasi yang memprediksi adanya gempa dan tsunami.
"Apabila masyarakat ingin mengetahui informasi yang jelas silahkan menghubungi BMKG melalui kontak WhatsApp 08113832687," tambah Margiono.(*)