Berita Belu Hari Ini

Ini Yang Dilakukan Dinkes Belu Mengantisipasi Penularan Hepatitis Akut 

surat kepada seluruh pimpinan OPD, Kepala desa, lurah dan lintas sektor tentang hepatitis akut dan upaya pencegahannya.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG. COM/TENI JENAHAS
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila Eka Mutty.  

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Kesehatan telah melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut. 

Kesiapan pemerintah mencegah penyakit yang masih misterius ini dengan memperkuat aspek-aspek pencegahan dini, sumber daya manusia (SDM) dan koordinasi lintas sektor. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila Eka Mutty saat ditemui Pos Kupang. Com, Rabu 18 Mei 2022.

Ansila mengatakan, semenjak Hepatitis Akut ini muncul, pemerintah pusat telah menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia, termasuk dinas kesehatan untuk mengantisipasi penularannya. 

Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Kupang Dilaporkan Kembali Naik, Ini Penyebabnya

Untuk Kabupaten Belu lanjut Ansila, dinas sudah melakukan beberapa hal sesuai arahan Bupati. 

"Kami sudah lakukan beberapa hal sesuai arahan dari Bupati bahwa dinas kesehatan dan rumah sakit harus mempersiapkan", ungkapnya. 

Jelas Ansila, beberapa hal yang sudah dilakukan, pertama; menyebarluaskan informasi tentang hepatitis akut dan bahayanya kepada masyarakat melalui siaran radio. Hal ini dilakukan oleh Bupati Belu dan dokter spesialis anak. 

Kedua; memberitahukan secara resmi melalui surat kepada seluruh pimpinan OPD, Kepala desa, lurah dan lintas sektor tentang hepatitis akut dan upaya pencegahannya. 

Baca juga: Bupati Belu Perbolehkan Masyarakat Tidak Pakai Masker di Ruang Terbuka

"Khusus dinas kesehatan memperkuat surveilans. Bila ada kasus segera ditangani dan mencari tahu kontak-kontak eratnya dan dicari tahu penyebabnya", kata Ansila. 

Ketiga, dinas kesehatan juga memasang spanduk informasi kepada masyarakat yang dipasang di tempat strategis yang mudah dilihat masyarakat. 

Kelima, untuk rumah sakit memastikan pemeriksaan hepatitis bila terjadi kasus. 

"Untuk rumah sakit Atambua sudah bisa lakukan pemeriksaan hepatitis B dan C. Bila ada kasus dan hasil pemeriksaan bukan jenis hepatitis B dan C, misalnya A maka akan dikirim ke Kupang untuk diperiksa", terangnya Plt Direktur RSUD Atambua ini. 

Baca juga: Kanim Kupang Gelar Rapat Tim Pora Terkait Penegakan Hukum  di Alor

Ansila menjelaskan, Hepatitis yang terjadi saat ini yang akut, biasanya terjadi pada anak-anak dan itu yang berbahaya. Sedangkan kalau terjadi pada orang dewasa, 90 persen sembuh. 

"Kalau pada orang dewasa kalau toh terjadi hampir 90 persen sembuh. Pada anak anak ini yang berbahaya", tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved