KKB Papua

KKB Hadapi Musuh Dalam Selimut, Teman Jadi Lawan Hanya Untuk Balas Dendam, Kisahnya Bikin Merinding

KKB Papua kini menghadapi serangan dari luar dan dalam. Bila musuh utama adalah TNI Polri sedangkan internalnya, ibarat musuh dalam selimut. Simak ini

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KKB di Papua kini hadapi musuh dalam selimut. Teman Jadi Lawan demi balas dendam. 

Dari teman-temannya itulah ia mendapatkan semakin banyak cerita, tentang siapa-siapa saja oknum yang membunuh keluarganya.

Anggota KKB Papua balas dendam, jadi musuh dalam selimut.
Anggota KKB Papua balas dendam, jadi musuh dalam selimut. (POS-KUPANG.COM)

Hingga suatu hari, KKB merencanakan penyerangan ke pos keamanan, dengan semua skenario yang membahayakan TNI Polri.

Para pelaku penyerangan adalah orang-orang yang dulunya menjadi algoju terhadap ayah, ibu dan kedua kakaknya.

Melihat itu, ia pun menawarkan diri untuk bergabung ke dalam kelompok kecil tersebut.

Bak gayung bersambut, permintaannya dikabulkan hingga akhirnya ia diterjunkan ke medan tempur bersama orang-orang yang dibencinya.

Semua anggota KKB termasuk teman-teman semasa kecilnya tak tahu sama sekali kalau ia sendiri punya misi khusus dalam operasi tersebut.

Misi khusus itu, adalah menghabisi orang-orang yang dulunya menghabisi keluarga yang dicintainya.

Baca juga: Atas Nama Tulang Belulang, Egianus Kogoya Nyatakan Perang KKB Untuk Kemerdekaan Bukan Otonomi Daerah

Ia ingin balas dendam, ingin membunuh dengan tangannya sendiri, orang-orang yang dulunya membunuh keluarganya.

Makanya, kala turun ke medan laga, ia melangkah dengan sangat hati-hati. Maksudnya, agar tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan teman-temannya.

Apalagi saat itu, baik anggota maupun pimpinan KKB Intan Jaya, sama sekali tak tahu akan apa yang hendak dilakukannya di balik hutan belukar.

Atas dasar itulah ia pun melangkah pasti menuju sasaran untuk mengeksekusi TNI Polri yang ada di pos tersebut.

Namun ketika tiba pada titik yang ditentukan, ia yang awalnya memimpin rombongan, perlahan-lahan mundur dari posisinya.

Bila sedari awal ia berada di depan, kini gilian ia mundur sampai pada posisi paling belakang.

Pada saat itulah ia sengaja mengangkat senjata kemudian membidiknya ke arah pos keamanan.

Namun saat hendak menembak, ujung senjata laras panjang itu kemudian dialihkan ke tiga temannya yang ada di depan mata.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved