KKB Papua

KKB Hadapi Musuh Dalam Selimut, Teman Jadi Lawan Hanya Untuk Balas Dendam, Kisahnya Bikin Merinding

KKB Papua kini menghadapi serangan dari luar dan dalam. Bila musuh utama adalah TNI Polri sedangkan internalnya, ibarat musuh dalam selimut. Simak ini

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KKB di Papua kini hadapi musuh dalam selimut. Teman Jadi Lawan demi balas dendam. 

POS-KUPANG.COM - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, dikhabarkan mengalami kondisi yang semakin labil dari hari ke hari.

Pasalnya, sosok yang diandalkan dalam melawan TNI Polri, satu per satu dikirim ke alam baka.

Orang-orang berpengaruh di KKB itu, terpaksa diambil tindakan tegas terukur, lantaran tindakan mereka telah melampaui ambang batas.

Mereka tega secara kejam menghabisi prajurit TNI Polri juga warga sipil dengan alasan yang dicari-cari.

Bahkan warga tak berdosa harus merenggang nyawa, hanya karena kebiadaban kelompok separatis tersebut.

Atas kondisi masyarakat yang tak kondusif gegara ulah KKB itulah, aparat penegak hukum pun terpaksa mengambil tindakan tegas.

Kala menemukan oknum yang bersikap dan bertindak anarkis, maka aparat tak akan segan-segan memberikan pelajaran.

Bahkan jika melawan, maka dengan kewenangan yang dimiliki, aparat keamanan terpaksa menghadiahkan timah panas kepada yang bersangkutan.

Baca juga: KKB Pembunuh Babanisa dan Istri Akhirnya Terkapar Tertembus Peluru Aparat , Lari Saat Akan Ditangkap

Itulah fakta yang terjadi selama ini. Bahwa bila KKB tak henti melakukan tindakan kriminalitas, maka aparat TNI Polri pun terpaksa bertindak.

Untuk diketahui, selama ini KKB sesuka hati menghabisi siapa pun yang dianggap berseberangan dengan spirit perjuangan mereka.

Jangankan aparat TNI Polri, warga yang berhubungan baik dengan aparat TNI Polri pun ditembak mati, karena dicurigai sebagai antek-antek pemerintah Indonesia.

KKB intai pos keamanan
KKB intai pos keamanan (POS-KUPANG.COM)

Sama halnya dengan kisah yang satu ini. Bahwa seorang putera asli Papua, akhirnya hidup sebatangkara, karena orang tua dan kakaknya dihakimi sepihak oleh KKB.

KKB membunuh secara kejam keluarga tersebut, karena keluarga itu punya hubungan yang dekat dengan TNI Polri.

Sedangkan dirinya sebagai bungsu dari tiga bersaudara itu tak dibunuh, karena ia telah meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja di kota.

Manakala ia tidak berada di rumah, pada saat itulah KKB secara membabibuta menghabisi keluarga yang dicintainya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved