Demo Mahasiswa
Rektor Undana Larang Mahasiswa Kenakan Atribut Kampus Saat Demonstrasi
kalau surat pemberitahuan telah disampaikan aliansi kepada kepada pihak kepolisian sejak Sabtu 9 April 2022 kemarin.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mahasiswa di Nusa Tenggara Timur (NTT) dijadwalkan melakukan demonstrasi pada Selasa 12 April 2022 besok.
Sejumlah mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) di NTT itu akan hadir di Kota Kupang, dengan titik aksi di depan kantor DPRD NTT.
Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Max Sanam, melarang mahasiswa dari Undana Kupang yang mengikuti aksi demonstrasi itu, untuk tidak mengenakan atribut kampus.
Larangan itu, dijelaskan Max, kalaupun ada oknum yang menggunakan atribut maka merupakan tanggungjawab dan atas nama pribadi jika terjadi hal-hal diluar kendali dalam demonstrasi.
Baca juga: Ukraina Minta Bantuan Korea Selatan, Zelenskyy Sebut Tentara Rusia Bersiao Serang di Timur Ukraina
"Itu oknum mahasiswa. Mereka tidak diperkenankan menggunakan atribut Undana," kata Max singkat ketika di konfirmasi wartawan, Senin 11 April 2022 malam.
Sebelumnya, beredar informasi dalam pesan WhatsApp yang menyebutkan, telah ada ada arahan siang tadi dari wakil rektor tiga kepada para dekan yang menyampaikan bahwa mahasiswa Undana tidak diizinkan terlibat dalam aksi demonstrasi.
"Selamat sore. Terkait rencana kegiatan unjuk rasa besok, tadi siang WR3 telah memberi arahan pada para wadek bahwa Undana tidak mengijinkan mahasiswa ikut terlibat. Apabila masih terlibat itu bukan mengatasnamakan Undana tetapi atas nama pribadi. Oleh karenanya bapak minta kalau ada yang terlibat tidak diijinkan menggunakan jas almamater," tulis pesan itu seperti yang diperoleh POS-KUPANG.COM, malam tadi.
Baca juga: Lulus Langsung Jadi PNS , Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2022 Sudah Dibuka, Simak Daftarnya
Diketahui, aksi demonstrasi besok akan dimulai dari depan RS Undana, Kelurahan Naikoten I dan menuju Mapolda NTT dan titik pusat di kantor DPRD NTT.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang dibawakan demonstran yang menyebutkan namanya sebagai Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTT (AMARA) NTT.
Koordinator Lapangan (Korlap), Saulus ngabi Nggaba, menyebut, sejauh ini ia bersama tim sudah melakukan persiapan sejak Sabtu 9 April 2022.
Konsolidasi, kata dia, berhasil menghimpun BEM di 15 PT. Saulus mengaku, dari 15 BEM itu, 7 BEM sudah menyatakan sikap untuk terlibat langsung sedangkan sisanya, hanya memberikan kesepakatan dan pandangan serta bendera dalam demonstrasi.
Baca juga: Bank Indonesia Berikan Santunan Buat 50 Santri Pondok Pesantren Tahfizh Al-Wahdah Kota Kupang
Dalam konsolidasi, kata dia, memang, ada mahasiswa pada beberapa PT yang tidak bisa mengikuti aksi, sebab, belum terbukanya pihak kampus untuk memberi izin.
Dia mengaku, sejauh ini tidak ada intimidasi dari pihak kampus terhadap rencana ini. Poin tuntutan yang disuarakan, juga dirasakan dampaknya oleh pegawai dan dosen sehingga wajib didukung.
"Ini perjuangan kita yang sangat terdampak bagi masyarakat dan diri sendiri. Sehingga ketika Konsolidasi banyak kawan-kawan yang terlibat dalam aksi ini. Dosen dan pegawai juga terdampak berkaitan dengan kenaikan minyak goreng dan PPN," kata dia dikonfirmasi terpisah.