Pernag Rusia Ukraina

Perang Rusia vs Ukraina: Lakukan Kekejaman Saat Invasi Bucha, Diplomat Rusia Diusir dari Eropa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan laporan mengerikan kepada Dewan Keamanan PBB tentang kekejaman di negaranya dan menuntut para pemimpin 

Editor: Ferry Ndoen
AFP
Tentara Ukraina berjalan melewati bangunan yang hancur terkena serangan rudal jet tempur Rusia di Kota Mariupol. 

- Tanggapan António Guterres

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengatakan dia “tidak akan pernah melupakan gambaran mengerikan dari warga sipil yang terbunuh” di Bucha.

Berbicara di dewan keamanan PBB di New York, dia mengatakan perang di Ukraina adalah “salah satu tantangan terbesar yang pernah ada” bagi “tatanan internasional”.

Wakil Sekjen PBB untuk urusan politik dan pembangunan perdamaian, Rosemary DiCarlo, mengatakan tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Rusia termasuk "pemerkosaan beramai-ramai dan pemerkosaan di depan anak-anak".

Baca juga: Liga 1: Kontrak Coach Tim Guardian Paul Munster Selesai, Bhayangkara FC Pakai Pelatih Lokal Liga

 Komentar Ombudswoman

Ombudswoman hak asasi manusia Ukraina, Lyudmyla Denisova, mengatakan antara 150 dan 300 mayat mungkin berada di kuburan massal oleh sebuah gereja di kota Bucha.

Dia tidak mengatakan bagaimana pihak berwenang mencapai perkiraan tersebut.

- Gambar citra satelit

Citra satelit dari satu jalan Bucha yang diterbitkan oleh Maxar Technologies dari 19 dan 21 Maret tampaknya menunjukkan beberapa mayat dalam posisi yang persis sama seperti dalam rekaman video dan foto yang diambil akhir pekan ini di jalan yang sama.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan delapan mayat telah tergeletak di jalan selama setidaknya sepuluh hari sebelum kota itu direklamasi dari pasukan Rusia.

- Pengungsi Bucha tak boleh kembali ke rumah

Pengungsi Bucha tidak boleh kembali ke rumah mereka karena masih ada ranjau di daerah itu setelah pasukan Rusia mundur dari kota, kata walikota Anatoliy Fedoruk.

Fedoruk mengatakan sekitar 3.700 warga sipil telah tinggal di Bucha, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 37.000, selama pendudukan Rusia.

- Temuan bukti di Bucha

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bukti dari Bucha menunjukkan "kampanye yang disengaja untuk membunuh, menyiksa, memperkosa, melakukan kekejaman" oleh pasukan Rusia.

Jenazah yang diduga dibantai pasukan Rusia dievakuasi dari sebuah sekolah di Bucha, baratlaut ibukota Ukraina, Kiev, Minggu 4 April 2022.
Jenazah yang diduga dibantai pasukan Rusia dievakuasi dari sebuah sekolah di Bucha, baratlaut ibukota Ukraina, Kiev, Minggu 4 April 2022. (AFP/RONALDO SCHEMIDT)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved