Perang Rusia Ukraina

Sadis, Warga Bucha Diberondong Pasukan Rusia Lalu Digranat, Ini Kronologinya

Seorang warga Bucha bernama Volodymyr Abramov (72) menceritakan kepada BBC, bagaimana kronologi pasukan Rusia membunuh keluarganya, tepatnya sang

Editor: Ferry Ndoen
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Jenazah yang diduga dibantai pasukan Rusia dievakuasi dari sebuah sekolah di Bucha, baratlaut ibukota Ukraina, Kiev, Minggu 4 April 2022. 

POS-KUPANG.COM - Seorang warga Bucha bernama Volodymyr Abramov (72) menceritakan kepada BBC, bagaimana kronologi pasukan Rusia membunuh keluarganya, tepatnya sang menantu bernama Oleg Abramov (40), Selasa 5 April 2022.

Kronologi itu bermula saat Volodymyr sedang berada di rumah bersama putrinya, Iryna Abramov (48), dan suaminya Oleg.

Tiba-tiba, pasukan Rusia datang dan mendobrak pintu gerbang depan rumah mereka.

Pasukan Rusia kemudian melepaskan tembakan lalu menyeret ketiganya ke halaman rumah.

Setelah itu, pasukan Rusia membawa Oleg keluar melewati gerbang menuju ke trotoar jalan.

Volodymyr bercerita, setelah pasukan Rusia membawa Oleg, mereka kemudian melemparkan granat ke dalam rumahnya melalui pintu depan.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Pemerintah India Kecam Rusia Bantai WargaSipil Bucha, Serukan Penyelidikan

Sontak, rumah Volodymyr meledak dengan suara dentuman yang cukup memekakkan telinga hingga membakar rumahnya.

Volodymyr berusaha mati-matian untuk memadamkan api di rumahnya yang berada di pinggiran kota Kyiv, Bucha.

Ia mengambil alat pemadan api kecil dan mencoba untuk memadamkan api meskipun ia merasa akan sia-sia.

"Di mana Oleg? Oleg akan membantu!" teriak Volodymyr pada putrinya.

Namun, jawaban justru datang dari salah seorang pasukan Rusia yang mengaku tentara Chechnya.

"Oleg tidak akan membantumu lagi," kata tentara itu.

Kemudian, Volodymyr dan putrinya menemukan Oleg di trotar di luar gerbang rumah.

Baca juga: Liga 1: Pemain Anyar Macan Kemayoran Diperpanjang 1 Musim, Hansamu Yama Bertekad Raih Gelar Juara

"Itu jelas dari cara dia berbohong bahwa dia telah dipaksa untuk berlutut dan ditembak di kepala dari jarak dekat," kata Iryna.

Iryna menyebut, tentara Rusia yang membunuh Oleg tidak menanyakan apa pun kepada suaminya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved