Berita NTT Hari Ini
Pengamat Urbanus Ola Hurek Ingatkan Dalam Kontestasi Politik, Harus Siap Menang dan Siap Kalah
unjuk rasa yang dilakukan oleh orang-orang yang dibayar, serta menggunakan kekuasaan ekskutif untuk menghalang-halangi
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat politik Dr. Urbanus Hurek mengingatkan bahwa dalam kontestasi politik seperti pemilihan Ketua DPD Provinsi, wajar ada yang menang dan ada yang kalah.
“Ini biasa. Kontestasi politik merupakan zero sum game. Jika salah satu kandidat menang, maka kandidat yang lain sudah jelas kalah,” kata Dr. Urbanus, “Yang tidak biasa adalah jika pihak yang kalah, ternyata tidak cukup dewasa untuk menerima konsekuensi dari aturan main yang diikutinya. Apalagi jika apa yang ia katakan, berbeda dengan apa yang ia kerjakan atau biarkan. Ini perilaku yang tidak demokratis dan tidak menunjukkan karakter kepemimpinan yang baik. Mungkin ini sebabnya yang bersangkutan kalah.”
Dr. Urbanus menanggapi dinamika yang muncul pasca penetapan Ketua DPD Partai Demokrat periode 2022-2027 Leonardus Lelo oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lelo ditetapkan setelah diusulkan dalam Musda PD NTT beberapa bulan lalu dan menjalani Fit and Proper Test yang dilakukan oleh Ketua Umum, Sekjen dan Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Pemprov NTT Percepat Vaksinasi
Mekanisme ini sesuai AD/ART Partai Demokrat yang ditetapkan dalam Kongres V Partai Demokrat tahun 2020.
"Saya kira proses pemilihan Ketua DPD NTT sudah mengikuti asas-asas demokrasi, serta AD/ART maupun aturan-aturan organisasi dalam Partai Demokrat," kata Dr. Urbanus, Wakil Dekan FISIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang ini,
Menurutnya Ketum AHY selalu bertindak cermat dan terukur. Lihat saja bagaimana ia selalu berbicara dengan teratur, jelas dan terstruktur, mencerminkan pola pikir yang tertib dan rapi, bukan tipikal pribadi yang main tabrak aturan."
“Lebih buruk lagi jika ternyata riak-riak ketidakpuasan ini disalurkan menggunakan cara-cara jalanan seperti unjuk rasa yang dilakukan oleh orang-orang yang dibayar, serta menggunakan kekuasaan ekskutif untuk menghalang-halangi kegiatan kepartaian yang sah,” tegas Dr. Urbanus.di Kupang, Minggu,13 Maret 2022.
Baca juga: Monumen Pancasila Kota Kupang Diduga Tempat Astri Lael Dieksekusi
Ia mengingatkan bahwa Partai Demokrat memiliki masa depan yang cerah di NTT.
"Dapil NTT diwakili oleh dua orang, pak Benny K. Harman dan bu Anita Jacob Gah. Saya dengar dalam pemilu 2024, Demokrat NTT menargetkan satu kursi DPR RI tambahan,. PD sebagai partai besar pantas memasang terget demikian”. kata Dr. Urbanus yang dekat dengan para politisi dan aktivis di NTT ini.
“Publik di NTT masih memelihara memori positif tentang Partai Demokrat, buah dari pembangunan yang dilakukan Presiden RI ke-6 pak SBY,” kata Dr. Urbanus,
Selain itu, katanya, publik menyukai sosok AHY sebagai tokoh muda yang gagah, dan berani bersuara. Menurut saya ini modal yang bagus bagi Partai Demokrat untuk kembali jaya.
Baca juga: Pemprov NTT Bersama Ombudsman RI Teken Renja
Politisi muda Demokrat Agustinus Tamo Mbapa atau yang akrab dipanggil Gustaf menegaskan bahwa unjuk rasa yang dilakukan sekelompok orang merupakan tindakan yang tidak fair dan demokratis. (*)