Berita Manggarai Barat Hari Ini
DWP Kabupaten Batu Bara Kunjungi Labuan Bajo, Ini yang Dilakukan
Ny Maya Indriasari Zahir mengungkapkan kekagumannya atas berbagai ragam motif tenun ikat NTT
Penulis: Gecio Viana | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mengunjungi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) pada Jumat 4 Maret 2011.
Penasehat DWP Kabupaten Batu Bara, Ny Maya Indriasari Zahir mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka studi tiru terhadap pengembangan produksi tenun ikat, dan kreativitas lain milik UMKM DWP Kabupaten Mabar.
Ny Maya Indriasari Zahir mengungkapkan kekagumannya atas berbagai ragam motif tenun ikat NTT juga kreativitas lainnya yang dipajang di beberapa gerai penjualan yang ada di Labuan Bajo.
Baca juga: Warga Terpapar Covid-19 di Manggarai Barat Bertambah 115 Orang
Pada kesempatan itu, Ny Maya Indriasari Zahir beserta rombongan menyempatkan diri berkunjung beberapa sentra produksi tenun ikat. Bahkan membeli beberapa kain dan kerajinan lainnya untuk dijadikan oleh-oleh.
"Ini merupakan kesempatan baik untuk saling berbagi pengalaman sekaligus ajang silaturahmi bagi kami," katanya.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Manggarai Barat, Ny Fatinci Reynilda mengatakan antusiasnya atas kunjungan tersebut.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Dorong Pariwisata Berbasis Komunitas dan Wisata Religi di Wae Sano
"Hari ini merupakan hari yang sangat luar biasa bagi Dharma wanita Kabupaten Manggarai Barat atas kunjungan DWP Kabupaten Batubara," katanya.
Dirinya bersama anggota DWP Mabar, mengarahkan rombongan mengunjungi beberapa UMKM, centra produksi tenun ikat yang ada di seputaran kota Labuan Bajo.
Kunjungan hari itu diantaranya, Gerai Forlavivian milik Wati Ontong di Desa Batu Cermin dan Komodo Gift Shop milik Candi Mayangsari Latubatara.
Baca juga: Polisi Sidik Dugaan Korupsi Dermaga Boardwalk Manggarai Barat
Keduanya merupakan anggota DWP Kabupaten Mabar yang bergerak di tenun ikat. Selain itu, juga mengunjungi Pegiat tenun ikat di Rumah Tenun Baku Peduli di kota tersebut.
Dirinya berharap, agar output dari kunjungan hari itu, dapat menjalin kerjasama dalam bertukar ide dan gagasan di bidang kerajinan, budaya dan kreativitas lainnya.(*)