Berita Manggarai Barat Hari Ini
Pemkab Manggarai Barat Dorong Pariwisata Berbasis Komunitas dan Wisata Religi di Wae Sano
masyarakat akan dilibatkan untuk mengelola dan menata dalam rangka mewujudkan pariwisata berbasis komunitas
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemda Mabar), akan mendorong pariwisata berbasis komunitas dan wisata religi di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Jumat 4 Maret 2022.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Mabar, Edistasius Endi saat menanggapi tuntutan keempat puluhan masyarakat yang menolak pengembangan geothermal di Desa Wae Sano.
Warga yang mengklaim berasal dari tiga kampung di Desa Wae Sano yakni Kampung Dasak, Nunang dan Lempe itu meminta Pemda Mabar untuk megembangkan pariwisata alam berbasis komunitas dan mendorong ekonomi berbasis warga seperti petanian dan peternakan.
Baca juga: Simak Data Terbaru dan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Kapolres dan Personel Polres Manggarai Barat
"Dalam Perda RPJMD kita Nomor 2 tahun 2021, termasuk Perda Nomor 11 Tahun 2021 tentang RTRW, di mana di Desa Wae Sano yang ada objek wisata Danau Sano Nggoang memang kami akan kembangkan pariwisata. Salah satu keseriusan kami di mana daerah ini akan dikembangkan menjadi daerah pariwisata yakni pada 2021 lewat kemendes ada kegiatan yakni menata aset pariwisata dan polanya adalah partisipatif," kata bupati yang akrab disapa Edi Endi saat memimpin pertemuan.
Bupati Edi Endi menjelaskan, masyarakat akan dilibatkan untuk mengelola dan menata dalam rangka mewujudkan pariwisata berbasis komunitas.
Pengembangan wisata religi, lanjut Bupati Edi Endi, akan dilakukan penataan di satu pulau di Danau Wae Sano dan akan ditempatkan Patung Bunda Maria.
Baca juga: Covid-19 di Manggarai Barat Tambah 60 Pasien Baru
"Dalam planing pemerintah, ada satu pulau kecil itu akan ditata dan akan ditempatkan Patung Bunda Maria, sehingga pada bulan atau minggu-minggu tertentu, disamping untuk kegiatan rohani, kita akan dorong untuk menjadi spot wisata rohani. Kita yang dari daratan pakai sampan ke pulau kecil yang ada di Wae Sano, sehingga unsur pemberdayaan masyarakat lokal terwujud," urai Bupati Edi Endi.
Lebih lanjut, akan dilakukan juga pembangunan di sektor pariwisata menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Desa Wae Sano.
"Baru-baru ini dari dinas pariwisata pergi bertemu dengan masyarakat di sana, karena sebentar lagi kami akan ajukan permohonan terkait pembangunan dana DAK untuk tahun 2022, yang salah satu lokus yang mau kita tata adalah Wae Sano dan syarat penataannya mesti ada surat dari masyarakat bahwa areal khusus untuk Wae Sano dan sekitarnya, administrasinya adalah milik pemerintah atau negara Setelah dibangun, diharapkan memberikan dampak atas peningkatan perekonomian rakyat dari hasil penataan kepariwisataan. Kita berharap masyarakat bersinergi, saling mendukung, sehingga objek yang ada di wae sano sudah tertata dengan sumber biaya dari DAK," katanya. (*)