Perang Rusia Ukraina
Perang Belum Berakhir, Ribuan Mayat Tentara Rusia Mulai Dipulangkan, Begini Respon Vladimir Putin
Sampai hari ini, Selasa 1 Maret 2022, Rusia masih melancarkan serangan militernya ke Ukraina. Serangan itu membabibuta sehingga tewaskan banyak warga.
POS-KUPANG.COM - Sampai hari ini, Selasa 1 Maret 2022, Rusia masih melancarkan serangan militernya ke Ukraina.
Serangan itu masih berlangsung secara membabibuta, sehingga ribuan jenazah tewas merenggang nyawa.
Para korban perang itu tak hanya dialami militer Rusia dan Ukraina, tetapi juga warga sipil Ukraina.
Data terbaru menyebutkan bahwa terdapat ratusan warga sipil termasuk anak-anak menjadi korban keganasan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Meski korban jiwa terus berjatuhan, namun Presiden Rusia belum memberikan aba-aba untuk mengakhiri peperangan tersebut.
Oleh karenanya, militer Rusia terus meringsek maju menuju Ibu Kota Negara Ukraina, sementara militer Ukraina terus berjuang mempertahankan diri.
Dalam kondisi seperti itulah terungkap negara-negara yang siap membantu Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia.
Sementara pemerintahan Rusia menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menargetkan invasi Rusia ke Ukraina akan berakhir pada 2 Maret 2022.
Baca juga: Dituduh Tak Seberani Presiden Indonesia Jokowi Soal Invasi Rusia ke Ukraina, PM Malaysia Ngambek
Tanggal tersebut telah dipatok sebagai hari kemenangan Rusia atas peperangan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Fedorov.
Dia menyebutkan bahwa Presiden Vladimir Putin menargetkan invasi Rusia di Ukraina selesai pada 2 Maret.
Menurutnya, beberapa hari ke depan adalah kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Dikutip dari Aljazeera, Fedorov mengatakan perintah awal Presiden Vladimir Putin adalah untuk menyelesaikan operasi militer dengan kemenangan pada 2 Maret.
Fedorov kini berharap pada rencana pembicaraan antara kedua negara.
"Seharusnya ada pembicaraan yang berlangsung tanpa prasyarat. Saya tahu posisi teman-teman saya di Kyiv dan kepemimpinan Ukraina. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tetapi tanpa prasyarat," katanya pada Minggu 27 Februari 2022.