Berita Pemprov NTT
17 Kabupaten/Kota di NTT Penuhi Target 70 Persen Vaksinasi Dosis I
Pihaknya meminta kepada masyarakat agar tidak mempercayai informasi hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Capaian dosis pertama vaksinasi Covid-19 di NTT hingga tanggal 20 Januari 2022 sebesar 74,92 persen.
Berdasarkan data Polda NTT, tercatat sebanyak 17 kabupaten/kota yang telah mencapai 70 persen untuk vaksinasi dosis pertama.
Sedangkan lima kabupaten lainnya untuk dosis pertama baru mencapai 65 persen.
Baca juga: Polda NTT Segera Lantik 200 Anggota Satuan Pengamanan Siap Tugas
Demikian penyampaian Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Drs. Setyo Budiyanto,S.H.,M.H, saat mengikuti vicon bersama yang Waka Polri, Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono di Mabes Polri Jakarta, Jumat 21 Januari 2022.
Kepada POS-KUPANG.COM, Minggu 23 Januari 2022, Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto,SH,S.IK,MH, mengatakan sebanyak 17 Kabupaten yang telah mencapai target minimal 70 persen antara lain Kota Kupang sebesar (93,5 persen), Manggarai Barat (88,86 persen), Sikka (82, 62 persen), Sumba Barat Daya (75,96 persen), Lembata (75,73 persen), Manggarai Timur (74,37 persen).
Kabupaten Ngada (74,07 persen), Sumba Timur (73,94 persen), Timor Tengah Utara (73,50 persen), Belu (72, 49 persen), Ende (72,38 persen), Timor Tengah Selatan (71,89 persen).
Baca juga: BPK Ingatkan Pemprov NTT Segera Susun Laporan Keuangan
Kabupaten Nagekeo (71,63 persen), Rote Ndao (71,18 persen), Sumba Barat (70,46 persen), Sabu Raijua (70,35 persen), Manggarai (70,32 persen).
Sedangkan lima kabupaten lain yang belum mencapai target 70 persen antara lain Malaka sebesar 68,93 persen, Flores Timur (68,38 persen), Alor (86,11 persen), Kabupaten Kupang (67,92 persen), dan Sumba Tengah (66,90 persen).
Hambatan yang dari polres jajaran yang mencapai vaksinasi dosis pertama belum mencapai 70 persen berupa masyarakat tidak lolos skrining atau memiliki keluhan penyakit penyerta atau kormobid.
Baca juga: Sasando Diklaim Negara Srilanka, Pemprov NTT Beri Peringatan ke WIPO
Kendala lain, peserta vaksinasi mengalami efek samping seperti kesemutan, demam ringan, mengantuk dan berita hoaks tentang efek buruk vaksin Covid 19.
"Banyak informasi hoaks membuat masyarakat enggan mengikuti vaksinasi Covid-19, bahkan masih banyak pula yang belum paham manfaat dari vaksin Covid-19 bagi kesehatan, sehingga perlu memberikan edukasi tentang vaksin yang halal dan aman bagi kesehatan manusia," ungkapnya.
Faktor alam juga menjadi tantangan dalam pelaksanaan vaksinasi terutama kondisi geografis, serta aksed infrastruktur dan transportasi yang kurang memadai.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak, Aktivis Perempuan Konsolidasi Bawa Bra ke Polda NTT
Pihaknya mendorong beberapa daerah yang belum mencapai 70 persen dosis pertama agar bekerja maksimal dengan mengoptimalkan peran kemitraan agar mendukung pencapaian target vaksinasi.
"Percepatan vaksinasi bertujuan untuk membangun herd immunity dan pendukung upaya pemulihan ekonomi nasional, sehingga semua stakeholder saling bekerjasama memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi sesuai aturan pemerintah," imbaunya
Pihaknya meminta kepada masyarakat agar tidak mempercayai informasi hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Jangan percaya informasi hoaks dan mencari sumber yang tepat dan akurat," pungkasnya. (*)