Wawancara Eksklusif
Partai Hanura Menyongsong Pemilu 2024: Prioritaskan Kader Maju Pilkada (Bagian-2/Selesai)
Pada tahun 2023 ada sejumlah kepala daerah berakhir masa jabatan, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
POS-KUPANG.COM - Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs Refafi Gah, SH, MPd mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan bakal calon anggota legislatif DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Selain itu, mempersiapkan bakal calon kepala daerah untuk mengikuti Pilkada serentak.
Sebagaimana diketahui, ada tiga kepala daerah di NTT berakhir masa jabatan pada tahun 2022.
Ketiga kepala daerah dimaksud, yaitu Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon dan Agustinus Payong Boli serta pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore-Hermanus Man.
Baca juga: Partai Hanura Menyongsong Pemilu 2024: Refafi Gah Optimistis Tambah Kursi DPRD NTT (Bagian-1)
Pada tahun 2023 ada sejumlah kepala daerah berakhir masa jabatan, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi.
Seperti apa persiapan Partai Hanura? Bagaimana proses rekruitmen bakal caleg dan bakal calon kepala daerah?
Manager Online Pos Kupang Alfons Nedabang memawancarai Refafi Gah dalam acara Jurnal Politik di Studio Pos Kupang, Rabu 19 Januari 2022. Berikut petikan wawancara eksklusif tersebut:
Bagaimana proses rekruitmen calon anggota legislatif?
Kami mempersiapkan calon-calon anggota DPR provinsi, kabupaten itu tidak hanya yang sekarang ini duduk dalam kepengurusan tetapi kami melirik juga calon-calon dari partai lain yang dulu mereka memperoleh suara tetapi mereka tidak akomodir oleh partai lain. Kami tarik untuk masuk ke Partai Hanura. Dan kami membuka diri, tangan terbuka untuk menerima saudara-saudara yang mau bergabung ke Hanura.
Kami sudah membuat listing calon-calon yang misalnya dulu mereka memperoleh suara 1000 tetapi tidak masuk karena persaingan ketat di partai besar. Tapi kalau masuk ke Hanura, ruang mereka untuk mendapat kursi itu lebih besar.
Bagaimana kalau mereka masih memiliki ikatan dengan partai sebelumnya?
Ya...kalau memang mereka ingin bertahan di partai itu, silahkan tidak ada masalah. Tetapi kami memberi pencerahan politik yang mereka bisa terima. Karena di partai besar itu walaupun suaranya besar persaingannya itu ketat. Tetapi kalau partai yang seperti kami ini, yang dianggap partai kecil ruang begitu besar untuk bisa mendapatkan kursi di DPRD kabupaten maupun di provinsi.
Ini salah satu pencerahan yang harus kami gaungkan ke teman-teman partai lain yang mau bergabung ke Hanura. Sudah disosialisasikan kemana-mana. Kita sudah list nama-namanya.
Kami merasa diri partai kecil, tapi kalau di NTT Hanura itu partai besar, lima kursi itu tidak main-main. Tiap kabupaten ada kursi. Kalau bicara Senayan (DPR RI) kami minta maaf, tapi kalau bicara NTT kami partai besar.
Selain legislatif, ada Pilkada. Tahun ini (2022) ada tiga daerah yang kepala daerahnya berakhir masa jabatan. Pada tahun 2023, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT juga berakhir. Bagaimana Hanura mempersiapkan diri menyambut Pilkada?