Berita Pemprov NTT
Maxs Sanam Dilantik Jadi Rektor Undana Kupang , Ir. Suharti : Program Merdeka Belajar
peluang kerjasama yang bisa dikembangkan, diantaranya termasuk dengan Pemerntah Daerah (Pemda), dunia usaha dan dunia industri.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Sekretaris Jenderal (Sejken) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Ir. Suharti, MA., Ph. D resmi melantik Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc menjadi Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) periode 2021-2025.
Saat melantik Suharti mengingatkan soal kebijakan Kemendikbudristek, yakni salah satunya adalah Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Sesuai keterangan pers yang disampaikan Humas Undana menyebutkan, pelantikan ini berlangsung di Graha Utama Kemendikbudristek Jakarta, Senin 6 Desember 2021.
Selain Maxs , Suharti juga melantik empat pemimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya, yakni Dr. Surfa Yondri, S.T., M. Kom (Direktur Poltek Negeri Padang), M. Sofiul Amin, S.T., M.T (Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi), Prof. Dr. Joko Triyono, S.T., MT (Direktur Akademi Komunitas Negeri Pacitan) dan Julfan Khairil Simbolon, S.T., M.Eng (Direktur Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat).
Baca juga: Pemprov NTT Salurkan Bantuan Seroja Untuk Kabupaten Sumba Timur
“Kita perlu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa kita untuk memetik pembelajaran secara optimal, memasatikan potensi mereka berkembang dengan sempurna. Dan, yang tidak kalah penting adalah memastikan semua layanan pendidikan yang disediakan PT yang bapak-bapak pimpin menjadi lebih berkualitas lagi," kata Suharti.
Menurut Suharti, Kemendikbudristek juga saat ini berkeinginan menyederhanakan birokrasi dan administrasi, termasuk soal pelayanan kemahasiswaan.
“Simple tapi menyimpul, memberikan dukungan jaringan pembelajaran kepada mahasiswa untuk memudahkan mereka mengakses pengembangan kreatifitas. Kemudian pengembangan inovasi dan tidak kalah penting adalah pengalaman belajar sambil bekerja, yang keseluruhannya menjadi bagian dari kebijakan kampus merdeka,” katanya.
Sekjen Kemendikbudristek juga kembali menekankan soal kolaborasi dengan barbagai pihak.
“Kolaborasi ini penting. Ini adalah salah satu prinsip yang perlu kita lakukan bersama. PT yang bapak-bapak pimpin tidak mungkin berkembang jika hanya mengandalkan sumberdaya yang dimiliki, apalagi APBN saja,” katanya.
Baca juga: Temuan BPK, Pemprov NTT Ajukan Ranperda Penyertaan Modal Bank NTT
Menurut Suharti, banyak peluang kerjasama yang bisa dikembangkan, diantaranya termasuk dengan Pemerntah Daerah (Pemda), dunia usaha dan dunia industri.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini terjadi banyak perubahan dalam kehidupan, utamanya perkembangan teknologi, sosiokultural, dan lingkungan hidup yang terus memberi tantangannya.
Karena itu, Menurut Suharti, kehidupan di masa depan pun menuntut banyak perubahan di lingkungan Kemendikbudristek, termasuk di lima institusi yang pemimpinnya baru dilantik.
Menurut Suharti, upaya untuk menghadapi tantangan tersebut merupakan tanggung jawab yang sangat berat, yang tidak bisa kita kerjakan sendiri, tetapi harus berkolaborasi dengan semua pihak terkait.
"Saat ini terjadi perubahan demografi sangat besar, yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif. Ini peluang yang harus kita ambil, yang harus kita upayakan, salah satunya tentunya melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas, termasuk di lima PT yang bapak-bapak pimpin ke depan,” ujarnya.
Baca juga: Lantik Pengurus Hanura Sumba Timur, Refafi Gah Tegaskan Komitmen Untuk Victory Joss dan Sehati