Berita Sumba Timur
Pemprov NTT Salurkan Bantuan Seroja Untuk Kabupaten Sumba Timur
Rincian dana bantuan sumbangan yang diserahkan terdiri dari Beras 23.190 kg, paku seng 773 kg dan seng got sebanyak 11.595 lembar.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyerahkan Bantuan Seroja kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Bantuan tersebut merupakan bantuan para pihak untuk korban bencana Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dikonversi dalam bentuk bahan bangunan.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Perwakilan BNPB Provinsi NTT Peter Ahab kepada Bupati Khristofel Praing di Rumah Jabatan Bupati Sumba Timur, Kamis 18 November 2021.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Mikail Jaka Laki dan staf.
Baca juga: Lumpur Jadi Bahan Pewarna Alami Kain Tenun, Hanya Ada di Sumba Timur
Peter Ahab dalam keterangannya menyebut, bantuan tersebut merupakan bukti konsistensi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana seroja yang terjadi pada awal April lalu.
Rincian dana bantuan sumbangan yang diserahkan terdiri dari Beras 23.190 kg, paku seng 773 kg dan seng got sebanyak 11.595 lembar.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Mikail Jaka Laki mengatakan, berdasarkan surat Bupati Sumba Timur, pihaknya mengajukan permohonan untuk seng, semen dan beras. Selain itu, juga perlengkapan rumah tangga dan mesin pompa serta tandon.
Baca juga: Wabup David Berharap Kehadiran TEKAD Dapat Menurunkan Kemiskinan di Sumba Timur
"Sesuai surat pak Bupati kita minta seng, semen, beras. Untuk mengantisipasi Covid, kita juga minta alat rapid antigen, masker, tabung oksigen, hand sanitizer, perlengkapan rumah tangga, tandon, mesin pompa termasuk juga sumur bor karena ada beberapa titik yang masyarakat terdampak seroja yang memang rawan sekali baik terkait air bersih dan air untuk pertanian," ujar Mikail Jaka Laki. (*)
