Berita Kota Kupang

Cegah Covid-19, Sanggar Suara Nekemesa di Kabupaten Kupang Libatkan Remaja

Pemerintah sudah mestinya menganggap remaja adalah bagian penting dalam upaya meminimalisir kasus Covid-19.

Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Pendeta Seprianus Pdt Seprianus Y Adonis, S.Th dari Sanggar Anak Nekamese 

Juga ada kelas pengembangan kelor, teh kelor, kopi kelor, coklat kelor, stik kelor; kelas menenun; kelas pangkas rambut dan salon kecanitkan; kelas tata ruangan dekorasi; kelas penanganan gizi; kelas latihan kepemimpinan. Dan kelas terbaru yakni kelas Lingkar Remaja yang diinisasi oleh Unicef dan WVI.

Dan pada awal masa pandemi Covid-19, sejumlah kelas di Sanggar Suara Nekamese nyaris tak bisa berjalan apalagi saat berlaku PPKM. Namun belakangan waktu kemudian, pihaknya membuka kembali sejumlah kelas atau unit kerja dimaksud lantaran hal itu sangat dibutuhkan masyarakat setempat.

Seperti Kelas 3M yakni Membaca, Menulis dan Berhitung dan juga les Bahasa Inggris yang diinisiasi oleh WVI. Karena masih banyak orang di wilayah Nekamese yang sudah kelas 6 SD tapi belum bisa membaca, menulis dan berhitung.

Baca juga: Masih Dibayangi Covid-19, Keuskupan Ruteng Instruksi Pembatasan Pelayanan Pastoral Saat Nataru

 “Kami bikin kelas les dan difasilitasi oleh Adiyen dan teman lainnya yang duduk di bangku SMA. Pemerintah berlakukan belajar dari rumah atau BDR tapi anak di desa kami belajar dari rumah itu hasilnya tidak maksimal maka kami biasa hanya 2 kelas, misalnya kalau biasanya anak SD kelas 1, 2 dan 3 digabung, maka sejak pandemic Covid-19 rombongan belajar diperkecil, pendamping akan mendampingi 5 sampai 6 anak dengan penerapan prokes secara ketat,” jelas Pdt Sepri.

Terkait program Lingkar Remaja yang digagas Unicef dan WVI, Pdt Seprianus memberikan apresiasi. Menurutnya, Lingkar remaja ini baru masuk sekitar bulan November 2021 lalu, dan saat ini mereka sementara mengikuti pelatihan fasilitator. Ada 4 tahapan yang harus dilalui dalam pelatihan mulai dari tahapan lingkar, proses lingkaran, berjejaring, hingga melakukan aksi.

"Saat ini dalam tahap berjejaring, namun kami sudah ada rencana pada tahapan aksi, anak-anak bisa melakukan sosialisasi mengenai Cvid-19 dengan bentuk teater," ungkapnya. (*)

Berita Kota Kupang hari ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved