Berita Kota Kupang
Cegah Covid-19, Sanggar Suara Nekemesa di Kabupaten Kupang Libatkan Remaja
Pemerintah sudah mestinya menganggap remaja adalah bagian penting dalam upaya meminimalisir kasus Covid-19.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Hadir dalam acara itu, Septian Fajar, Komunikasi Pembangunan Unicef Indonesia; Irene Arifajar, Spesialis Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Adiyen, Perwakilan Remaja dari Lingkar Remaja Nekamese.
Sesama remaja jika saling mengkapasitasi maka akan jauh lebih baik. Sebab anak remaja bisa memberi pengaruhi positif terhadap remaja lainnya untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan cara-cara remaja.
Baca juga: Masih Dibayangi Covid-19, Keuskupan Ruteng Instruksi Pembatasan Pelayanan Pastoral Saat Nataru
“Misalnya mengkampanyekan protokol kesehatan, mengkampanyekan vaksinasi dan dampak positif dari vaksin untuk bisa menekan penyebaran Covid-19 dengan pertunjukan teater atau kegiatan lainnya,” kata Pdt Sepri.
Pdt Sepri mengajak semua pihak bisa memadang remaja bukan sebagai anak kecil yang tidak paham apa-apa. “Tapi marilah kita memandang remaja sebagai orang yang punya kapasitas dan pantas diberi ruang agar mereka bisa bergerak untuk ikut bersama menanngulangi penyebaran Covid-19,” kata Pdt Seprianus.
Pdt Seprianus berpesan agar anak-anak Indonesia, anak-anak NTT dan anak-anak Kota Kupang harus tetap bersemangat dan berkarya di masa pandemi Covid-19. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kalian punya masa depan pasti baik. Belajar dari situasi sekarang, belajar berpikir positif, tetap meyalurkan hobi, minat bakat dengan tetap mamatuhi prokes. Mari lakukan proyek kecil, aksi kecil untuk mengusir kebosanan tapi juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Misalnya mendorong orang di sekitar untuk memaksimalkan vaksinasi Covid-19,” pesan Pdt Sepri.
Untuk itu, remaja dari Sanggar Suara Nekamese sudah berbuat dalam penanggulangan Covid-19 di daerahnya. Keterlibatan para remaja ini dalam berbagai kegiatan, tidak hanya sosialisasi tapi juga dalam bentuk membuat tempat cuci tangan dari barang bekas atau jeriken.
Baca juga: Kopdit Swasti Sari Kembalikan Dana Simpanan bagi Anggota yang Meninggal Dunia
Pdt Seprianus mengungkapkan remaja memiliki kemampuan untuk melakukan sosialisasi dalam rangka pencegahan covid-19, asalkan remaja juga dilibatkan.
Sanggar Suara Nekamese melibatkan remaja untuk mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan cara rajin mencuci tangan.
"Para remaja yang tergabung dalam Sanggar Suara Nekamese ini kemudian diajak membuat tipitap atau tempat cuci tangan dengan menggunakan jirigen bekas dan kayu bulat," ungkapnya.
Selanjutnya, para remaja juga berinisiasi menjahit masker dengan jarum tangan. Dan mereka memperoleh 1.343 masker dan kemudian dibagi gratis kepada seluruh jemaat dan sebagian masyarakat umum lainnya.
“Kalau remaja digandeng dan dilihat, diberi kesempatan maka mereka akan menunjukkan potensi, dan hal ini akan jauh lebih efektif karena sesama mereka saling mengkapasitasi,” jelas Pdt Sepri.
Menurutnya, anak dan remaja yang masuk dalam Sanggar Anak Nekamese selalu terlibat dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk kegiatan-kegiatan dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19.
Sanggar Anak Nekamese bermitra dengan WVI untuk mendukung kegiatan di sanggar tersebut. Kegiatan yang dilakukan misalnya dalam bentuk teater dan anak 3M seperti teater dan tari tradisional.
Baca juga: Warga Desa Bonibais di Perbatasan RI-RDTL Tidak Panjat Pohon Lagi Cari Signal Internet
Modus Beli Pulsa, Pemuda di Kupang Curi Ponsel Pemilik Kios |
![]() |
---|
Sahid T-More Hotel Kupang Hadirkan Promo Menarik Sambut Ramadhan |
![]() |
---|
Popda VI , Atlet Kempo Manggarai Barat Raih Medali Perunggu |
![]() |
---|
Penyedia Beasiswa dari Tiga Negara Berpartisipasi Dalam International Education Fair 2023 |
![]() |
---|
Popda VI NTT 2023, 230 Atlet Kempo Berjibaku Raih Prestasi |
![]() |
---|