Berita Kota Kupang
Warga Tuna Netra di Kupang Berhasil Divaksin
Bersama beberapa kerabatnya, ia rajin menyiangi dan menyiram tanamannya seusai pulang kantor.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Hal yang sama juga dilakukan Korbianus Manek (30), tuna netra yang sehari-hari berjualan alat pembersih debu.
Ia mengaku takut karena mendapat kabar kalau ada beberapa orang meninggal dunia pasca divaksin.
Ia pun memilih mengabaikan ajakan vaksinasi dan menolak setiap ada tawaran untuk vaksin. Hingga saat ini Korbianus pun belum mendapatkan layanan vaksinasi.
Brigpol Heribertus A.B. Tena, anggota Polda NTT yang selama mendampingi keluarga tuna netra ini kemudian berinisiasi memberikan pendampingan dan edukasi.
Setiap mengantar sayur ke keluarga tuna netra ini, Brigpol Heribertus memberikan pemahaman soal kegunaan vaksin dan menepis berita-berita hoax.
Baca juga: Antisipasi La Nina, Dinas Sosial Kota Kupang Siapkan Bantuan Beras Tanggap Darurat
"Saya yakin kan kalau berita buruk tentang dampak vaksin adalah hoax dan jangan dipercaya," ujar Brigpol Heribertus
Kata dia, butuh waktu lama meyakinkan para warga tuna netra ini.
Berulang kali Brigpol Heribertus mendatangi mereka dan memberikan edukasi tentang dampak positif mendapatkan vaksin.
Warga tuna netra diajak untuk memahami bahwa vaksin berguna untuk kekebalan tubuh menangkal penyebaran virus covid 19.
Mereka pun cenderung tertutup dan enggan menceritakan alasan menolak divaksin. Sampai akhirnya Brigpol Heribertus mendapat curahan hati dari para tuna netra ini mengenai alasan mereka menolak divaksin karena takut setelah mendengarkan cerita mengenai dampak buruk dari pelaksanaan vaksinasi.
Pendekatan yang dilakukan selama hampir satu bulan ini membuahkan hasil. Betrix pun mulai luluh dan mau mendapatkan vaksin. Demikian pula dengan Defri dan Korbianus Manek.
Baca juga: Dokter Kepolisian Otopsi Mayat Ibu dan Anak yang Terbungkus Plastik di Alak Kota Kupang
Senin 1 November 2021, Brigpol Heribertus menjemput Betrix dari tempat kostnya dan dibawa ke Klinik Turangga Polda NTT untuk menjalani vaksin.
"Intinya ada kemauan dan kerelaan dari Betrix untuk divaksin. Setelah itu Betrix bisa menjalani pemeriksaan medis di Klinik dan selanjutnya kalau sehat bisa langsung divaksin," ujar Brigpol Heribertus.
Betrix pun meminta suaminya untuk menjaga dua anak mereka yang masih kecil dan ia pun ke Klinik Turangga menjalani vaksin tahap I.
Sementara Defri Atonis dan Korbianus Manek masih menunggu giliran berikutnya juga untuk mendapatkan vaksin.