Berita Sumba Timur
Pesona Emas Merah Sargassum dan Cerita Warga Katundu di Pesisir Selatan Sumba Timur
Beberapa perahu motor baru saja tiba di tepi pantai yang masuk wilayah administrasi Desa Praimadita, Kecamatan Karera, Sumba Timur
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
"Satu karung itu isinya tidak menentu antara 80 sampai 100 kg. Kalau harga per kilogram antara Rp 1.300 sampai 1.400 tergantung pembeli," tambah ayah 5 anak ini.
Wulang mengaku, dari setiap musim mencari Sargassum selama September hingga November, ia bisa mendapatkan hasil penjualan hingga Rp 20 juta. Uang itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai kebutuhan yang sekolah anak anaknya.
"Kalau habis musim ya kita kembali jadi petani, tanam jagung bawang sama lombok. Selain itu juga mencari ikan," kata dia.
Usaha mencari Sargassum telah mereka mulai sejak 4 tahun lalu. Saat itu, ada pembeli dari Surabaya yang datang ke tempat mereka dan memprospek warga. Sejak saat itu, warga mulai mencari Sargassum. Harga per kilogram Sargassum saat itu hanya Rp 600.
Warga lainnya, Tamu Apu Bangiluda, 23 tahun, juga mengaku mencari Sargassum sebagai mata pencaharian selama periode Agustus hingga November.
Ibu dua anak itu mengaku awalnya mereka merupakan petani budidaya rumput laut. Namun sejak produksi rumput laut menurun drastis, mereka memanfaatkan waktu untuk mencari Sargassum.
Ia menyebut, hasil penjualan Sargassum dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Sargassum mereka jual kepada para pengepul yang datang untuk membeli langsung di tempat mereka.
Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Kerja Kecamatan Karera, Laya Ndamu Namu menyebut, aktivitas pengumpulan Sargassum meningkatkan pendapatan warga. Meski demikian, aktivitas itu hanya berlangsung selama 3 hingga 4 bulan saja.
Sebagian warga yang sebelumnya merupakan nelayan budidaya rumput laut juga mengusahakan hal itu karena murah dan mudah. (*)