Pejuang Timor Leste Puji Sosok yangDibenci Banyak WargaIndonesia,Ramos Horta UngkapKebaikan Soeharto
Banyak koran di Timor Leste membuat banyak warna dunia menuduh para pemimpin Indonesia melakukan pembantaian di bekas wilayah kolonial Portugis itu
POS KUPANG.COM -- Seluruh dunia mengetahui bahwa saat Indonesia melakukan invasi ke Timor Leste terjadi pada masa preisden Soeharto
Banyak koran di Timor Leste membuat banyak warna dunia menuduh para pemimpin Indonesia melakukan pembantaian di bekas wilayah kolonial Portugis itu
Namun dibalik cerita kelam, tokoh pejuang Timor Leste , Ramos Horta malah memuji kebaikan Soeharto meski dicap otoriter
Dalam sejarah Timor Leste, banyak pertumpahan darah terjadi salah satunya ketika wilayah tersebut diinvasi Indonesia tahun 1975.
Baca juga: Xanana Gusmao Kaget Ladang Minyak Baru di Timor Leste Segera Dibor, Indonesia Gigit Jari? Simak Ini
Invasi Timor Leste oleh Indonesia sendiri terjadi di masa pemerintahan Presiden ke-2 RI, Soeharto, atau dikenal sebagai era orde baru.
Bagaimanapun masa-masa tersebut akan dikenang sebagai sejarah kelam oleh rakyat Timor Leste.
Terlebih, bertahun-tahun setelah invasi itu, pertumpahan darah masih terus terjadi dengan kelompok pro-kemerdekaan bertempur melawan pasukan Indonesia.
Selama 24 tahun pendudukan Timor Leste oleh Indonesia diyakini ribuan
orang menjadi korban pendudukan Indonesia.
Baca juga: Timor Leste di Ujung Tanduk, PM nya Positif Covid-19,Pemerintah Angkat Tangan Kendalikan Pandemi
Di Timor Leste, Soeharto akan selalu dikenang sebagai tokoh yang pada tahun 1975 mengambil keputusan untuk mengerahkan tentara Indonesia melintasi perbatasan dan menduduki negara itu untuk menyatukannya dengan Indonesia dengan kemasan 'integrasi' melalui Deklarasi Balibo.
Pemerintah Soeharto pun menjalankan apa yang dibanggakan sebagai pembangunan besar-besaran di berbagai bidang di sana, namun sebagian dengan jalan kekerasan.
Sebelum akhirnya Timor Timur merdeka melalui referendum akhir tahun 1999 dan menjadi Timor Leste.
Meski demikian, ada juga orang-orang bahkan tokoh-tokoh penting dari Timor Leste yang melihat sisi baik Soeharto
Baca juga: Timor Leste Terima Pinjaman dari China Rp 246 Triliun Hanya Jadi Ampas, Impian Buyar Gegara Covid-19
Salah satunya mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta.
Meski menyebut Soeharto sebagai seorang diktator, namun menurutnya Soeharto merupakan jenis yang berbeda.
Mengutip BBC Indonesia, Ramos Horta mengatakan, "Soeharto bukan tipikal diktator lama zaman dulu seperti Salazar di Portugal atau diktator negara-negara Amerika Latin."
Menurutnya, Soeharto adalah diktator yang sukses mengantarkan Indonesia menjadi negara dengan perekonomian yang menjanjikan.
Baca juga: Mengapa Timor Leste Melarang Olahraga Tradisional Indonesia Ini? Ratusan Pesilat Masuk ke Wilayah RI
"Soeharto lebih mirip diktator di Korea Selatan," katanya kepada Ging Ginanjar dari BBC Indonesia dalam perbincangan di rumahnya di Dili.
Horta menambahkan, meski banyak jatuh korban semasa pemerintahannya, tapi Soeharto harus dilihat secara seimbang.
Salah satu yang dicatat Ramos Horta adalah, pemerintahan Soeharto mengirim begitu banyak mahasiswa untuk menimba ilmu di luar negeri.
Baca juga: Ingin Jadi Presiden Timor Leste, Mantan Pastor Gusmao Bakal Berhadapan dengan Pesaing Perempuan
"Diktator tidak akan mengirim para mahasiswanya ke luar negeri," katanya.
Menurut Ramos Horta, selain gerakan demokrasi warga sipil Indonesia yang kuat yang berpuncak pada Mei 1998, berbagai faktor seperti korupsi dan kesalahan pengelolaan ekonomi seiring dengan legitimasinya yang menurun, berkombinasi menjadi faktor kejatuhan Soeharto.
Ramos Horta mengatakan, "Andai saja dia bersedia mempersingkat kekuasaannya dengan mundur lebih awal, dia bisa menjadi Bapak Modernisasi Indonesia."
"Tapi, diktator ya memang selalu seperti itu," tambahnya.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul: Disebut Diktator dan Biang Keladi Pertumpahan Darah di Timor Leste, Ramos Horta Malah Bongkar Kebaikan Presiden Soeharto pada Timor Leste, Apa Itu?