Breaking News

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 7 November 2025, Pemeliharaan Allah melalui Manusia

Kesalahan mengerti tentang kekuasaan menjadikan manusia bukan semakin menyerupai Allah, tetapi sebaliknya.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi November 2025. Renungan Harian Kristen Jumat 7 November 2025, dengan judul Pemeliharaan Allah melalui Manusia. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 7 November 2025, dengan judul Pemeliharaan Allah melalui Manusia.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Mazmur 33:1-9.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi November 2025.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 6 November 2025, Allah Menciptakan dengan Berfirman

Renungan Harian Bulan November 2025 ini mengambil judul Memelihara Alam, Wujud Ibadah kepada Pencipta, sedangkan tema yang diangkat adalah Lingkungan Hidup: Memelihara Alam, Wujud Ibadah Aksi.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

DOKTRIN PENCIPTAAN hanya dapat dipahami sepenuhnya berdasarkan
iman kepada Allah.

Alkitab sendiri telah memberikan dasar yang kokoh untuk memahami penciptaan sebagai karya Allah yang penuh hikmat, kuasa, dan kasih.

Doktrin ini juga mengakui akan dampak dosa yaitu kejatuhan
manusia, terhadap keberadaan ciptaan. Tetapi apakah dosa membatalkan semua
nilai intrinsik yang baik di dalam setiap ciptaan dan membatalkan tujuan
penyataan kemuliaan Allah dalam seluruh ciptaan?

Pertama, Alkitab menjadi dasar bagi iman Kristen untuk memahami bahwa
dunia tidak ada dengan sendirinya dan tidak kekal.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 5 November 2025, Gereja sebagai Tanda Pemeliharaan Allah Bagi Dunia

Dunia ada karena Allah (Ibrani 11:3). Segala sesuatu diciptakan Allah melalui sebuah proses sampai menjadi ‘sungguh sangat baik’ dalam pandangan Allah sendiri. Setelah Allah
menjadikan segala ciptaan, Dia menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan,
dengan jiwa yang berakal dan kekal.

Manusia diberikan pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan, seturut dengan gambar dan rupa Allah Pencipta sendiri. Keberadaan manusia tersebut sekaligus menjadi dasar untuk
membantah teori evolusi tentang spesies manusia berasal dari spesies lain yang
lebih rendah dan sudah ada sebelum manusia.

Sejak semula manusia diciptakan Allah dan sudah diberi kemuliaan sebagai imago Dei.

Kedua, konsep imago Dei disalahpahami oleh manusia sebagai kekuasaan.
Manusia mengakui Allah itu mahakuasa dan kemudian karena melihat diri
sebagai gambar Allah, maka ia berpikir bahwa manusia pada dirinya berkuasa
atas ciptaan lain.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved