Timor Leste

Mengapa Timor Leste Melarang Olahraga Tradisional Indonesia Ini? Ratusan Pesilat Masuk ke Wilayah RI

Belum lama ini warga Indonesia dikejutkan dengan masuknya ratusan warga Timor Lesta ke wilayah Indonesia di Kabupaten Belu , Nusa Tenggara Timur yang

Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua memulangkan atau mendeportasi WNA asal Timor Leste gelombang ke empat sebanyak 76 orang melalui PLBN Motaain, Jumat 27 Agustus 2021. 

Kala itu setidaknya ada 12 warga Timor Leste terbunuh dan 200 lainnya cedera dalam persaingan antarpara anggota perguruan pencak silat dalam dua tahun terakhir.

Hal ini diungkapkan oleh kepala polisi Timor Leste yang saat itu dijabat oleh Armando Monteiro.

"Semua anggota perguruan silat yang menentang keputusan pemerintah akan berurusan dengan hukum," kata Monteiro kala itu.

Ratusan Warga Negara Asing (WNA) asal Timor Leste yang masuk Indonesia secara ilegal siap dideportasi melalui PLBN Motaain, Kamis 19 Agustus 2021.
Ratusan Warga Negara Asing (WNA) asal Timor Leste yang masuk Indonesia secara ilegal siap dideportasi melalui PLBN Motaain, Kamis 19 Agustus 2021. (POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS)

"Kami tidak lagi bertoleransi terhadap kegiatan bela diri di negara ini." Pencak silat memiliki sejarah panjang di Timor Leste sejak masih menjadi wilayah Indonesia pada 1975.

Saat itu banyak anggota perguruan silat yang pada masa lalu mendukung gerakan kemerdekaan Tinor Leste.

Namun, para anggota perguruan ini kemudian saling bersaing dan saling bunuh sejak meningkatnya suhu politik di negera tersebut pada 2006.

Baca juga: Nasib Rakyat Timor Leste Makin Menyedihkan, Meski Sudah Merdeka Tapi Rakyat Tak Punya Apa-Apa, Lho?

Pencak silat kemudian dilarang di Timor Leste. Namun bela diri lainnya seperti karate, kungfu, taekwondo, dan judo masih oleh diajarkan.

Pada tahun 2013, pemimpin Timor Leste, Xanana Gusmao juga telah melontarkan masalah persaingan dua perguruan pencak silat yang sudah sampai tahap mengkhawatirkan.

Kala itu ia telah meminta mereka tetap beraktivitas dengan damai sesuai filosofi ajaran bela diri tersebut.

"Tidak ada ampun lagi dan saya sudah kehilangan kesabaran," kata Xanana. "Saya tidak akan mengizinkannya lagi."

Ia juga meminta anggota militer dan polisi yang berlatih bela diri ini untuk keluar atau dipecat.

Polisi mengatakan, beberapa perguruan memang menyatakan telah membubarkan diri, tetapi para anggotanya secara diam-diam masih melakukan praktik latihan pada malam hari.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Ratusan Warga Timor Leste Masuk Indonesia, Ikut Latihan Silat karena Bela Diri Dilarang di Negaranya",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved