Timor Leste

Mengapa Timor Leste Melarang Olahraga Tradisional Indonesia Ini? Ratusan Pesilat Masuk ke Wilayah RI

Belum lama ini warga Indonesia dikejutkan dengan masuknya ratusan warga Timor Lesta ke wilayah Indonesia di Kabupaten Belu , Nusa Tenggara Timur yang

Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua memulangkan atau mendeportasi WNA asal Timor Leste gelombang ke empat sebanyak 76 orang melalui PLBN Motaain, Jumat 27 Agustus 2021. 

Banyak barang-barang diseludupkan antarnegara, mulai dari sepeda motor, sapi, minyak tanah, bensin, hingga barang elektronik.

Namun, ia mengakui, aktivitas ilegal itu kini tidak seramai dulu. ”Kita sekarang jarang mendengar penangkapan pelaku atau pengungkapan kasus penyelundupan barang-barang dari Indonesia ke Timor Leste melalui jalur tikus itu. Mungkin pengamanan di sepanjang garis batas sudah ketat atau bisa jadi aktivitas itu berkurang akibat pandemi,” kata Berek.

Ia juga mengatakan ramainya jalur tikus tersebut dipicu karena warga antarkedua negara yang masih berkerabat.

Baca juga: Timor Leste Berlakukan Pembatasan Wajib di Kota Dili dengan Kasus Covid-19 Varian Delta Paling Parah

Banyak warga Belu, Malaka, hingga Timor Tengah Utara memiliki adat, budaya, dan tradisi yang sama dengan warga Timor Leste.

Ia mencontohan, ada warga Timor Leste bernama Agustinho da Cruz (27), masuk ke Malaka secara ilegal.

Ia memiliki istri warga Malaka dan telah memiliki seorang anak. ”Agustinho nekat masuk secara ilegal dengan alasan ingin menjadi warga negara Indonesia, mengikuti istrinya,” kata Berek.

Masuk secara ilegal
Hal senada disampaikan Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Wiji Untoro kepada Pos Kupang.com.

Kata Wiji, di Timor Leste belum punya organisasi perguruan silat seperti PSHT yang bisa menghimpun mereka.

Untuk mengikuti kegiatan organisasi, mereka terpaksa datang ke Indonesia. Hanya saja mereka masuk secara ilegal sehingga harus dideportasi.

Baca juga: Timor Leste Berlakukan Pembatasan Wajib di Kota Dili dengan Kasus Covid-19 Varian Delta Paling Parah

Menurut Dandim, persoalan pokok sampai mereka keluar dari negaranya itu karena negara belum menyiapkan wadah resmi bagi mereka.

Selama organisasi resmi belum ada di Timor Leste maka sampai kapan pun mereka tetap datang ke Indonesia.

Ia mengatakan kedatangan WNA ke Indonesia seharusnya menguntungkan bagi Indonesia karena mereka juga melakukan aktivitas ekonomi seperti membeli ayam, pakaian, dan makan.

Namun ia menegaskan jika kedatangan mereja harus melalui jalur resmi termasuk melengkapi dokumen sebagai syarat untuk melintasi batas negara.

Sementara itu dikutip dari pemberitaan Kompas.com tahun 2013, Pemerintah Timor Leste melarang seni bela diri pencak silat diajarkan di negaranya.

Larangan tersebut dilakukan setelah terjadinya rangkaian tindak kekerasan yang melibatkan anggota perguruan tersebut.

Baca juga: Timor Leste Berlakukan Pembatasan Wajib di Kota Dili dengan Kasus Covid-19 Varian Delta Paling Parah

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved