Berita Pemprov NTT
Maknai HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Pemprov Ajak Masyarakat NTT Bangun Sikap Optimis
Rata-rata setiap tahun dikirim 12 juta kg daging sapi untuk mencukupi konsumsi daging sapi secara nasional yang masih tergantung pada impor
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Realisasi tanamnya seluas 2.310,53 ha Jumlah realisasi panen seluas 2.017,53 ha dan produksinya mencapai 9.538,90 ton. Musim tanam April sampai Oktober 2020 diperluas di 16 kabupaten dengan luasan lahan terverifikasi seluas 5.210 ha, realisasi tanamnya seluas 1.732 ha dengan jumlah realisasi panen seluas 1.109,16 ha dan produksinya mencapai 2.258,18 ton.
“Periode Oktober 2020 -Maret 2021 juga dilaksanakan pada 16 Kabupaten dengan luasan lahan terverifikasi seluas 8.183 ha, realisasi tanamnya seluas 8.098,5 ha dengan jumlah realisasi panen seluas 4.947 ha dan produksinya mencapai 15.117 ton. Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan pendapatan petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas jagung serta pemerataan kepemilikan ternak sapi dan peningkatan populasi ternak sapi,” ungkap Wagub Nae Soi
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
Sementara di bidang peternakan, Wagub JNS mengungkapkan peternak NTT setiap tahun secara terus-menerus berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional.
Rata-rata setiap tahun dikirim 12 juta kg daging sapi untuk mencukupi konsumsi daging sapi secara nasional yang masih tergantung pada impor.
“Populasi ternak sapi di NTT terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2019 populasi ternak sapi di NTT 1.087.761 ekor meningkat menjadi 1.176.317 ekor di akhir tahun 2020. Pemerintah juga sedang mengembangkan sapi wagyu, persilangan dengan sapi lokal melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB). Tahun 2020 telah disediakan benih/bibit (semen) sapi wagyu sebanyak 1.300 strow yang disebar ke 3 kabupaten yakni TTS, TTU dan Kupang dan Instalasi Lili sebanyak 1.020 straw. Tahun 2021 disebar di Kota Kupang, Kabupaten Belu, Rote Ndao, Sumba Timur, Sumba Tengah, Ngada, Manggarai dan Manggarai Timur sebanyak 280 straw,” kata Wagub Nae Soi.
“Tahun 2021 telah lahir anak sapi persilangan Wagyu dengan sapi lokal sebanyak 34 ekor yang tersebar di Instalasi Lili 2 ekor (Wagyu x Sapi Bali), Kabupaten Kupang 12 ekor dan TTS 20 ekor (wagyu Simental),” tambah Wagub JNS.
Di bidang infrastruktur, lanjut Wagub Nae Soi, pemerintah provinsi berkomitmen untuk memenuhi ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan dan pengairan di NTT, khususnya pada daerah-daerah yang menjadi sentra produksi pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata.
Baca juga: Dewan Minta Optimalkan Pengelolaan Limbah Medis di Incenerator Pemprov NTT
Prinsip utama dari penyediaan infrastruktur adalah pembangunan yang menyeluruh, tuntas dan tidak boleh setengah-setengah.
“Dari total panjang jalan Provinsi 2.650 km, kondisi jalan yang belum mantap (rusak berat dan rusak ringan) pada tahun 2019 sepanjang 906,12 km dan pada tahun 2020 dikerjakan sepanjang 365,03 km dan pada tahun 2021 ini akan dikerjakan sepanjang 585,38 km dengan skema penganggaran yaitu Pinjaman SMI, Pinjaman Bank NTT, Pemberian Hibah Jalan Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Pemprov juga menitikberatkan penyediaan jaringan air minum dan rehabilitasi Daerah Irigasi di beberapa daerah,” jelas Wagub Nae Soi.
Pada kesempatan tersebut, Wagub juga menegaskan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
Yakni selalu bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi, menjaga stabilitas, ketentraman dan ketertiban di daerahnya masing-masing dengan meningkatkan koordinasi dengan forkopimda.
Juga tidak boleh berpikir spasial tapi harus membangun kerjasama antar daerah dalam satu kawasan serta kepala daerah harus punya jiwa entrepreneurship. Yang tak kalah pentingnya pengendalian sampah plastik.
Baca juga: Pemprov NTT Perbaruai Aturan PPKM Level 4,Ini Syarat Untuk Perjalanan dalam Wilayah NTT dan Luar NTT
“NTT memiliki potensi yang sangat besar. Kita sesungguhnya tertinggal karena kita malas dan belum memiliki kemampuan untuk mendayagunakan potensi yang begitu kaya. Karena itu, hal yang dibutuhkan saat ini adalah inovasi teknologi dan kerja keras serta kolaborasi untuk mengelola potensi yang ada untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Wagub Nae Soi.
Pada akhir pidatonya, Wagub memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk kemajuan daerah.
“Secara khusus kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tulus kepada Para medis, tenaga kesehatan dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi dan 22 Kabupaten/Kota yang telah berjuang di garda terdepan dalam menangani covid 19 di daerah ini,” pungkas Wagub Nae Soi. (*)