Cat Pesawat Kepresidenan Di Tengah Pandemi Covid-19, Demokrat Singgung Nyawa Presiden, Ada Apa?
Pesawat pemerintah yang selama ini digunakan presiden, kini dicat baru. Pengecatan pesawat kepresidenan itu menghabiskan Rp 1,9 miliar.
Ia mengatakan, bahwa pemerintah anggarannya terbatas. Hutangnya juga luar biasa.
Baca juga: RESMI! Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Mulai 26 Juli hingga 2 Agustus 2021
Daripada dipergunakan untuk cat pesawat, lebih baik uang miliaran itu dipakai buat nambah stok oksigen, stok vaksin gratis, bahkan insentif untuk nakes yang tertunda terus pembayarannya.
"Jangan sibuk buat proyek-proyek yang tidak ada kaitan dengan penanganan pandemi saat ini," terangnya.
Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, kata Herzaky, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi covid-19.
Dengan dalih sudah dianggarkan, lalu seakan-akan semua dibenarkan.
Baca juga: Sosok Ini Sebut Presiden Jokowi dan Pimpinan KPK Bisa Digugat Jika Tak Taati Rekomendasi Ombudsman
Padahal, pemerintah sudah punya power luar biasa dengan UU No.2 Tahun 2020 untuk realokasi anggaran ke penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah tunjukkan punya sensitifitas dan empati terhadap rakyat Indonesia yang kehilangan nyawa keluarganya karena Covid-19.
Stop buat program yang tidak ada relevansinya dengan penanganan covid-19, apalagi sampai terkesan ada yang mencari untung di tengah pandemi.
"Mari fokus selamatkan nyawa rakyat dari bahaya pandemi, karena seperti yang selalu diingatkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak ada yang lebih berarti daripada nyawa manusia. Ayo, bantu rakyat!" jelasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Langsung ke Apotek Cek 4 Jenis Obat Ini Tapi Tak Ditemukan, Lantas Apa Keputusannya?
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pesawat kepresidenan yang dicat ulang yakni pesawat BBJ2.
Pengecetan pesawat tersebut sudah direncanakan sejak 2019 berkaitan dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.
"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," kata Heru kepada wartawan, Selasa 3 Agustus 2021.
Hanya saja kata Heru pengecetan pesawat BBJ2 pada 2019 urung dilakukan karena belum masuk jadwal perawatan rutin.
Baca juga: Tuan Guru Bajang Bela Presiden Jokowi Perihal Status Idul Adha yang Di-bully Nitizen, Begini Katanya
Heru mengatakan, perawatan pesawat kepresidenan harus sesuai dengan interval waktu yang telah ditetapkan.
Pesawat BBJ2 baru dicat ulang pada tahun ini berbarengan dengan jadwal perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.
"Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," katanya.
Heru membantah bawa pengecatan pesawat tersebut merupakan bentuk foya-foya keuangan negara.
Baca juga: Catut Nama Presiden Jokowi, AH Diduga Tipu Artis Fahri Azmi Sebesar 75 Juta Rupiah, Ini Kronologinya
Ia mengatakan anggaran pengecatan pesawat telah dialokasikan dalam APBN.
Lagi pula Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran APBN 2020-2021 untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan yang telah ditetapkan Menteri Keuangan. (fitria/kps/aji)
Berita Lain Terkait Presiden Joko Widodo
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Demokrat Soroti Cat Pesawat Kepresidenan Rp 2 Miliar: Apakah Kalau Tidak Dicat Bahayakan Presiden?
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BERITA LENGKAP : Pengecatan Pesawat Kepresidenan saat Pandemi Disorot, Ini Alasan Istana