Berita Pemprov NTT

Dengan Layanan Interkoneksi, PLN Mampu Suplay Kelistrikan Wilayah Flotim dan Flores Barat 

PLN biaya operasi dibawa 2500. Secara sistem gabungan, biaya ini otomatis akan turun berkisar 60 rupaih per kWh

Editor: Rosalina Woso
Dok. PLN
Persemian sistem kelistrikan interkoneksi di wilayah Flores bagian barat dan Flores bagian timur.  

Dengan Layanan Interkoneksi, PLN Mampu Suplay Kelistrikan Wilayah Flotim dan Flores Barat 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM,  KUPANG -  PLN terus memberikan layanan maksimal kepada masyarakat dan juga pelaku usaha bagi para pengusaha dengan tidak mengkhawatirkan jaringan kelistrikan.

Kali ini, masyarakat dan pengusaha ataupun investor di wilayah Flores Barat dan Flores Bagian timur telah tersentuh layanan ini.

GM PLN NTT, Agustinus Jatmiko, menyebut layanan interkoneksi saluran udara tegangan tinggi 70 kilovolt ini, menghubungkan dari Labuan Bajo ke Manggarai, ke Bajawa dan berlanjut ke Aisesa kabupaten Nagekeo dan tersambung ke Ropa Ende dan terus ke Maumere kabupaten Sikka.

"SUTT bagian Flores, selama ini kami sebut Flores bagian Timur itu dari Ende sampai ke Aisesa sementara Flores bagian Barat itu Labuan Bajo, Bajawa dan Aisesa. Dari Maumere, Aisesa dan Ropa Ende," katanya, Sabtu 31 Juli 2021.

Pada tanggal 30 Juli 2021 kemarin, pihaknya menyambung kembali untuk merampungkan SUTT 70 KV Flores bagian Timur.

Baca juga: Pemprov NTT Tingkatkan Kesiapsiagaan Mengantisipasi Risiko Tumpahan Minyak di Laut

Di tanggal yang sama, PLN juga menyambungkan kelistrikan Flores bagian timur dan barat di gardu induk Aisesa.

Agus menjelaskan, saat ini kelistrikan di Flores telah tersambung SUTT dari Maumere, Ende, Nagekeo, Bajawa, Ruteng dan Labuan Bajo. Menurutnya, dengan dibangunnya sistem kelistrikan ini, keandalan kelistrikan di Flores semakin bagus.

Hal tersebut karena kebutuhan masyarakat di Labuan Bajo, Ruteng dan Bajawa dapat disuplay dari kelistrikan Maumere dan Ende.

Dengan menghubungkan sistem kelistrikan ini, dipastikan tegangan listrik dan sistem listrik di wilayah tersebut dapat itu bekerja normal.

Dikatakan Jatmiko, dengan adanya pembangkit di Ulumbu dan pembangkit di Ropa Ende akan lebih efisien dan murah, sehingga biaya operasi sistem kelistrikan di Flores bisa dihemat.

Baca juga: Cek Varian Delta, Pemprov NTT Kirim 500 Sampel Swab ke Laboratorium Balitbangkes Kemenkes RI

Jika menggunakan bahan bakar solar, biaya per kWh dikenakan hingga 2.500 ribu namun dengan menggunakan PLTU yang disiapkan ini, menurut Jatmiko PLN biaya operasi dibawa 2500. Secara sistem gabungan, biaya ini otomatis akan turun berkisar 60 rupaih per kWh.

"Prakiraan kami sekitar 59 rupiah per kWh. PLN bisa menghemat ya biaya operasi sekitar 22 miliar per tahun," jelasnya.

Disebutkan juga, 375.000  pelanggan PLN tersebar dari Maumere hingga Labuan Bajo. Dan sementara di bangun yakni sebesar 44 ribu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved