Berita Belu

SMA Suria Atambua Lakukan Persiapan Menyambut Tahun Ajaran Baru

Guru-guru segera menyusun materi ajar untuk dikirim melalui link sekolah atau sosial media kepada para peserta didik. 

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Rapat Penyelesaian Perangkat Pembelajaran di SMA Katolik Suria Atambua, Kabupaten Belum, Kamis 29 Juli 2021. 

SMA Suria Atambua Lakukan Persiapan Menyambut Tahun Ajaran Baru

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas

POS KUPANG.COM, ATAMBUA--Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Suria Atambua, Kabupaten Beli, Provinsi NTT melakukan persiapan menyambut tahun ajaran baru 2021-2022.

Persiapan dimaksud mulai dari perangkat pembelajaran, tenaga guru sampai pada sarana protokol kesehatan. Tujuannya, agar pembelajaran jarak jauh yang bakal dilakukan nanti bisa efektif

Hal ini disampaikan Kepala SMAK Suria Atambua, Rm. Drs. Benyamin Seran, Pr. MAMA dalam rapat Penyelesaian Perangkat Pembelajaran, Kamis 29 Juli 2021. 

Menurut Romo Min, mulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah itu disesuaikan dengan instruksi dan penegasan  pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan Bupati Belu. 

Baca juga: Bupati Belu, Agus Taolin : Jamban Tanpa Air Percuma

Walaupun saat ini belum mulai KBM namun guru-guru tetap datang ke sekolah untuk menyelesaikan perangkat pembelajaran, sebagai kelanjutan kerja dari Bimtek yang telah diselenggarakan oleh sekolah dan Penerbit Erlangga beberapa waktu lalu.

Guru-guru segera menyusun materi ajar untuk dikirim melalui link sekolah atau sosial media kepada para peserta didik. 

Beberapa guru dan siswa di sekolah ini merindukan sekolah tatap muka seperti sedia kala. Namun, rasa rindu itu belum terobati karena covid-19 masih melanda Kabupaten Belu

Guru SMA Suria, Irmagardis M. Kolo, S.Pd mengatakan, pandemi COVID-19 yang terus berkepanjangan membuat sekolah tatap muka belum berjalan efektif.

Ia sudah merindukan untuk mengajar peserta didiknya di kelas. 

Baca juga: Ungkapan Warga Belu Untuk Bupati Agustinus Taolin

"Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di kelas dapat terjadi. Sebagai guru, ada kerinduan untuk mengajar peserta didik secara langsung dan anak anak pun pasti menginginkan hal yang sama", ungkap guru pengasuh mata pelajaran Ekonomi ini.

Menurut Irma, menjelang tahun ajaran baru 2021/2022, guru sedang mempersiapkan  kelengkapan perangkat pembelajaran. Untuk mata pelajaran ekonomi sendiri, perangkat yang sudah disiapkan yaitu PROTA, promes, KKM, silabus, RPP dan modul ekonomi. 

Guru lainnya, Petrus Suni, S.Si mengatakan, di tengah pademi COVID-19, ia terus menjaga kesehatan dan menyiapkan perangkat mengajar dan modul untuk siswa apabila sekolah tidak diperkenankan untuk tatap muka dengan siswa.

Bila itu terjadi, modul/bahan ajar dapat diberikan kepada siswa melalui WA Grup Kelas.

Baca juga: Ungkapan Warga Belu Untuk Bupati Agustinus Taolin

Hal senada disampaikan Gregorius Tae Mau, S.Fil, guru mata pelajaran Seni Budaya. Kata dia, sebagai antisipasi di masa pandemi, guru-guru tidak tinggal diam tetapi mempersiapkan perangkat pembelajaran yang cocok dan tepat bagi siswa sehingga KBM tetap efektif. 

Gregorius juga merindukan untuk sekolah tatap muka di kelas. 

"Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga segala aktivitas dapat berjalan lancar seperti sedia kala. Anak-anak didik juga merindukan situasi belajar di kelas atau sekolah bersama teman-teman dan para guru beserta komponen yang ada didalamnya", pintanya. 

Siswi kelas XII Alam, Anastasia Rindiyani Berek mendoakan agar pandemi cepat berakhir karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membutuhkan banyak biaya pulsa dan belum tentu semua tempat dijangkau oleh jaringan internet. PJJ juga membuat penyerapan materi tidak efektif.

Baca juga: Pelamar CPNS di Kabupaten Belu 1.838 Orang 

Harapan senada disampaikan Maria Gabriela Savannah Manek, siswa kelas XII Bahasa.

Kata dia, belajar dari rumah atau BDR kurang tidak efektif dibandingkan tatap muka.

Pasalnya, banyak siswa yang tidak dapat mengikuti BDR dengan berbagai alasan. Meski banyak kekurangan dari pola BDR, namun tetap dilakukan karena COVID-19. 

"Pembelajaran BDR adalah jalan satu-satunya karena kita sedang menghadapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Kami para siswa juga merindukan suasana kelas bersama para guru", katanya. 

Untuk diketahui, ada dua pola pembelajaran yang dapat dilakukan pada masa pandemi covid-19 yakni, pembelajaran tata muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan ini dikeluarkan Pemerintah Provinsi NTT dan ditindaklanjuti Pemkab Belu. 

Baca juga: 249 Warga Belu Positif COVID-19

Kebijakan ini dibuat karena perkembangan kasus positif covid di NTT khususnya di Kabupaten Belu terus meningkat. (*) 

Berita Belu terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved