Berita Ngada
Anggota Polres Ngada Langsung Olah TKP Terkait Kasus Penemuan Mayat di Desa Uluwae
bahwa jazad korban pertama ditemukan oleh anak kandungnya sendiri Yohanes Kapestranong Nggiring dan istrinya Elisabeth Siti.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Anggota Polres Ngada Langsung Olah TKP Terkait Kasus Penemuan Mayat di Desa Uluwae
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, BAJAWA-Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Rai Artika, SH mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari keluarga, pada pukul 13:00 Wita, anggota Polsek Soa yang dipimpin oleh kapolsek soa langsung mendatangi TKP untuk mengamankan situasi dan mencari saksi-saksi.
Pada pukul 13:30 Wita, tim identivikasi Polres Ngada yang dipimpin oleh dirinya dan petugas kesehatan Puskesmas Watukapu tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP.
"Pada saat ditemukan, posisi korban tergantung diatas pohon kemiri dengan seutas tali terikat dileher dengan jarak dari tanah dan kaki korban berjarak kurang lebih 50 cm," ungkapnya kepada Pos Kupang, Sabtu 24 Juli 2021.
Kasat Reskrim menambahkan, pada saat ditemukan, korban juga mengenakan jaket loreng dan baju dalam berwarna merah dan juga celana celana pendek berwarna abu-abu.
"Saat ditemukan juga posisi tubuh korban sudah mengalami bengkak, dan kehitam-hitaman serta sudah mengeluarkan aroma," ujarnya.
Baca juga: Meski Omset Menurun Akibat Pandemi Covid-19, Para Pengusaha di Ngada Dukung PPKM
Kasat Reskrim mengungkapkan, di TKP juga ditemukan barang-barang milik korban yang berada di didekat tubuh korban seperti parang, jacket, serta sutas tali dengan panjang sekitar meter.
"Dan sekira pukul 14:30 Wita, keluarga dengan dikawal anggota Polres Ngada membawa korban untuk dimakamkan di kampung Bogizi, Desa Ngoranale, Kecamatan bajawa," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bertolomeus Lewa, seorang warga yang berasal dari Kampung Malawaru, Desa Uluwelu, Kecamatan Bajawa Utara, Ngada ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di pohon kemiri, Sabtu 24 Juli 2021.
Warga yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tersebut ditemukan meninggal dunia pertama kali oleh Yohanes Kapestranong Nggiring dan Elisabeth Siti.
Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Rai Artika mengatakan bahwa jazad korban pertama ditemukan oleh anak kandungnya sendiri Yohanes Kapestranong Nggiring dan istrinya Elisabeth Siti.
Baca juga: Satuan Lalu Lintas Polres Ngada Buka Gerai Vaksinasi Presisi Masal
Berdasarkan keterangan dari Elisabeth Siti yang merupakan istri korban bahwa, pada hari, Kamis 22 juli 2021 sekitar pukul 13.00 Wita, korban bersama istri dan anaknya sedang makan siang bersama.
Sehabis makan siang bersama, kemudian korban masuk kedalam kamarnya untuk tidur. Sekitar pukul 15.00 Wita istrinya masuk kedalam kamar dan melihat korban sedang tidur. Istrinya lalu membangunkan korban untuk bersama-sama mengerjakan sawah.
Saat itu, korban menjawab pada istrinya bahwa ia lelah. Mendengar jawaban dari korban, istrinya keluar kemudian pergi ke sawah yang berada dibelakang rumahnya.
Selanjutnya sekira pukul 18.00 Wita, istri dan anak-anaknya hendak makan malam bersama. Sang istri menyuruh anak kandungnya untuk pergi ke kamar membangunkan korban yang sedang tidur.
Pada saat anaknya sampai di kamar melihat korban sudah tidak ada, dari kejadian tersebut istri dan anak-anaknya mencarikan korban namun tidak ketemu.
Baca juga: Rayakan Idul Adha 1442 Hijriah, Kejari Ngada Salurkan 400 Bungkus Daging Korban kepada Warga
Selanjutnya, kata Kasat Reskrim, berdasarkan keterangan dari anak kandung korban, pada hari Sabtu, 24 Juli 2021 sekitar pukul 10:00 Wita, saksi sedang mengerjakan pagar di samping rumahnya.
Pada saat mengerjakan pagar, saksi kekurangan kayu kemudian saksi pergi ke kebun milik Bapak Stanislaus Djawa yang jarak dari rumahnya kurang lebih 100 meter.
Sesampainya di kebun saksi sedang melihat kayu gamal yang akan di potong untuk menjadikan kayu pagar. Saat melihat keatas tiba-tiba saksi melihat keatas kayu kemiri, ada sesosok mayat yang gantung diri yang merupakan bapak kandungnya.
"Kemudian saksi terkejut dan berlari sambil berteriak ke ibu kandungnya untuk memberitahu terkait dengan kejadian tersebut," ujarnya.
Baca juga: Dua Bendahara Desa Lanaimai 1 di Kabupaten Ngada Ditetapkan Sebagai Tersangka
Atas kejadian tersebut, ungkap Kasat Reskrim, pihak keluarga pun langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian di Polsek Soa. (*)