Berita Belu
Guru SMAN 2 Tasifeto Timur Kabupaten Belu Tingkatkan Kompetensi Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh
Hal ini sebagai upaya menjaga dan melindungi elemen pendidikan, baik guru, tenaga kependidikan maupun siswa dari ancaman covid-19.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso

Guru SMAN 2 Tasifeto Timur Kabupaten Belu Tingkatkan Kompetensi Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM, ATAMBUA--Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Tasifeto Timur, Kabupaten Belu memastikan pembelajaran tahun ini menggunakan pola pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sekolah belum bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) karena alasan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Belu terus meningkat setiap harinya.
Sebagai bentuk persiapan sekolah dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh, para tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini melakukan workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran (PPP) jarak jauh.
Tujuan workshop ini adalah untuk merevisi kembali persiapan pembelajaran sebelumnya dan diganti dengan perangkat yang lebih sesuai dengan pembelajaran jarak jauh.
Hal ini dikatakan Kepala Sekolah, Baltasar Eustachius Mali Tae, S. Pd di sela-sela kegiatan Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran yang diselenggarakan di Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur pada Jumat-Sabtu 23-24 Juli 2021.
Baca juga: Bupati Belu Dorong Guru dan Siswa Kuasai Teknologi
Menurut Baltasar, bertambahnya jumlah penderita Covid-19 di Kabupaten Belu sangat mencemaskan sehingga tidak memungkinkan bagi sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Hal ini sebagai upaya menjaga dan melindungi elemen pendidikan, baik guru, tenaga kependidikan maupun siswa dari ancaman covid-19.
Di tengah situasi ini, sekolah tidak tinggal diam tetapi terus berupaya mencari pola baru dalam pembelajaran jarak jauh yang lebih tepat dan efektif.
Salah satu langkah awal adalah menyusun perangkat pembelajaran yang cocok dan tepat untuk pola pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: Stok Vaksin di Belu Masih 500 Vial
Kata Baltasar, sebagai pendamping, pihaknya menghadirkan nara sumber Nurwahidah, S.Pd., M.Pd seorang guru senior dari SMA Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu.
Lanjutnya, kegiatan Sabtu 24 Juli 2021, nara sumber berusaha keras mendampingi para guru sekolah itu yang mayoritas tenaga honorer komite untuk menyusun RPP sederhana 1 halaman menggunakan kompetensi dasar untuk kondisi khusus.
Kemudian, masing-masing guru mata pelajaran menghasilkan 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sehari sebelumnya, para guru juga berlatih lebih serius tentang aplikasi google form yang pernah dipelajari bersama pada 25 November 2020 yang lalu. Materi ini dipandu Yandri Adriani Nakbena, S.Pd dan Gustianus Mali, S. Pd.
Baca juga: Pemkab Belu Belum Terima Hasil Uji Laboratorium Varian Baru COVID-19
Menurut Baltasar, selama dua kegiatan, semua peserta sukses menggunakan aplikasi google form yang akan digunakan untuk pelaksanaan aneka jenis penilaian selama kegiatan PJJ.
Dirinya merasa bangga dengan perjuangan para guru untuk terus belajar meningkatkan kompetensi demi suksesnya pembelajaran jarak jauh.
Baltasar yang telah memimpin sekolah itu kurang lebih 4 tahun terus mendorong para tenaga pendidik dan kependidikan agar lebih serius mengembangkan diri dalam menggunakan peralatan ICT dan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang baru dan cocok untuk kondisi khusus seperti selama pandemic Covid 19 ini.
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp. PD saat ditemui Pos Kupang. Com, Sabtu mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dua pola pembelajaran di masa pandemi yakni pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: Pemkab Belu Belum Terima Hasil Uji Laboratorium Varian Baru COVID-19
Pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan di sekolah-sekolah yang tidak masuk dalam zona merah di Kabupaten Belu. Sedangkan daerah yang zona merah melakukan pembelajaran jarak jauh.
Bupati Agus Taolin menjelaskan, tingkat infeksi COVID-19 di Kabupaten Belu masih di bawah lima persen. Tidak semua wilayah di Atambua masuk dalam zona merah tetapi hanya beberapa wilayah saja.
Menghadapi tahun ajaran 2021-2022, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan seperti sarana protokol kesehatan di sekolah-sekolah.
Kemudian, mengenjot vaksinasi bagi tenaga guru. Saat ini, realisasi vaksin tenaga guru sudah mencapai 80 persen.
Baca juga: Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke 61, Kejari Belu Lakukan Aneka Kegiatan Sosial
Sementara data kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Belu keadaan Sabtu 24 Juli 2021 sebanyak 218 orang. Kasus meninggal sudah 10 orang. (*)