Berita Sumba Timur

Warga Kiritana Sumba Timur Menangis Saat Jembatan Gantung Ambruk

ketika itu mereka ada di atas gunung dan menonton banjir yang ada sampai detik terakhir jembatan itu hanyut.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Tiang besi penopang Jembatan Gantung yang ambruk  di Dusun III, Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Gambar diambil, Sabtu 24 Juli 2021. 

Kepala Desa Kiritana, Jhonson Dena Tola mengatakan, jembatan gantung yang ada di Lakokur itu sudah digunakan kurang lebih dua tahun lalu.

"Namun, saat banjir bandang dan Badai Seroja itu jembatan rusak sehingga saat ini warga yang masuk keluar kampung harus masuk lewat sungai," kata Jhonson.

Baca juga: Camat di NTT Tewas Diduga Gantung Diri, Titip Sepucuk Surat untuk Kapolres Sumba Timur, Ini Isinya

Dia mengakui, dengan kondisi itu, warga setempat kesulitan akses terutama ke Waingapu.

Jhonson mengharapkan pemerintah setempat bisa memperbaiki jembatan gantung tersebut.

Jhonson juga berterima kasih kepada Universitas Kristen Wira Wacana Sumba bersama mitra yang sudah membantu masyarakat setempat dengan dua perahu fiber sebagai sarana transportasi melewati sungai.

"Jadi saat ini warga sudah agak terbantu, karena bantuan perahu fiber," kata Jhonson.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu 24 Juli, jembatan gantung  yang ambruk itu menghubungkan wilayah RT 9 ke RT 10,11 dan 12.

Jembatan ini memiliki panjang sekitar 50-80 meter.

Baca juga: Ini Kecamatan di Sumba Timur yang Masih Zona Hijau

Konstruktsi jembatan gantung ini Penahan jembatan gantung berupa batang penggantung yang terbuat dari material kabel sling baja dan ada bagian penggantung.

Sementara untuk baja atau plat besi baja masih utuh.

Nampak, tiang besi penopang pada sisi sungai bagian timur sudah roboh ke tepi aliran sungai. Sedangkan, besi penopang di sisi sebelah barat sungai masih ada namun sudah mengalami kemiringan. 

Semua material berupa tali sling dan besi plat masih utuh di bagian barat sungai. Ada sebagian yang sudah tertimbun lumpur dan pasir.

Kondisi saat ini, bahwa akses warga setempat mulai terganggu setelah jembatan gantung ambruk.

Saat ini warga dari Kampung Lakokur yang hendak ke Waingapu atau ke Kantor Desa dan Pustu maupun anak sekolah harus menyeberang melalui sungai.

Baca juga: Dinas PUPR Sumba Timur Latih P3A Kelurahan Lambanapu dan Malumbi

Mereka akan mengalami kesulitan ketika masuk musim hujan. Saat itu mereka tidak bisa ke mana-mana karena dihalangi banjir.

Nampak warga yang hendak menyeberang, khusus pria kadang harus  membuka pakaian luar.

Memang air sungai saat ini tidak deras jadi masih bisa dilewati.(*)

Berita Sumba Timur terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved