Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT : Pembelajaran Tetap Dijalankan Dengan Pembatasan
proses pembelajaran (KBM) tetap mengacu pada regulasi baik dari level nasional maupun turunannya di daerah
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Untuk KBM tatap muka atau Offline, tegas Linus, tetap dilakukan dengan pembatasan. Tiap kelas dibatasi 5 hingga 6 siswa dengan pengurangan durasi waktu mata pelajaran. Selain itu, Sekolah juga menyesuaikan KBM untuk materi materi yang esensial.
"Silahkan menyesuaikan dengan situasi dan waktu yang ada dengan catatan per kelas dibatasi. 5-6 orang harus dilayani , harus tuntas semua. Durasi waktu diatur, 45 menit dikurangi jadi 25 menit dengan materi yang esensial," tegas Linus.
Baca juga: Bank NTT Kembali Raih Award Bergengsi
Dengan kebijakan demikian, maka diakui Linus, kepala sekolah, wakil dan guru sudah sangat maksimal membantu siswa agar tidak boleh putus harapan dalam mengenyam pendidikan.
Terkait salah satu upaya untuk menciptakan herd immunity di wilayah NTT termasuk di lingkungan pendidikan, Linus mengaku proses vaksinasi sedang berproses.
Ia mengaku, hampir 70 persen guru di NTT telah mendapat vaksin.
Ia bahkan yakin, dengan penekanan Gubernur, Bupati dan Walikota untuk percepatan vaksinasi, maka peluang vaksin guru segera mencapai 100 persen.
Hal ini diakui dia karena telah terjadwal dengan baik di setiap daerah.
Baca juga: OJK Optimistis Modal Inti Minimum Bank NTT Capai Rp 3 Triliun
Sebelum pelaksanaan vaksin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT bekerjasama dengan tim Lab Biomolekul Kesehatan Masyarakat NTT telah meluncurkan program Swab Surveillance Massal untuk sekolah pada 28 April 2021. (*)
Berita Pemprov NTT Terkini