Ini salah satu Pertanyaan Tes KebangsaanPilih Agama Atau Pancasila,75 Staf KPK Tak Lulus,Ketua Lulus
Banyak pro dengan 75 orang tersingkir sementara tidak sedit juga yang menolak hasil tes itu dengan menyebut mengenai hasil tes yang dianggap sengaja m
POS KUPANG.COM -- Polemik mengenai 75 staf Komisi Pemberantan Korupsi yang dinyatakan tidak lulus menjadi polemik
Banyak pro dengan 75 orang tersingkir sementara tidak sedit juga yang menolak hasil tes itu dengan menyebut mengenai hasil tes yang dianggap sengaja mau menyikirkan staf KPK
Polemik yang terjadi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang tengah hangat jadi sorotan publik salah satunya mengenai 75 pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Bahkan ke 75 orang tersebut kini tak lagi menjadi pegawai KPK dan tak dilantik sebagai ASN beberapa waktu lalu.
Kecamuk yang terjadi di KPK tersebut membuat sosok Ketua KPK , Firli Bahuri pun perbincangan khalayak dan mendapat sorotan lebih.
Baca juga: Sosok Ini Berani Sebut Tjahjo Kumolo Jadi Aktor Pelemahan KPK, Kasusnya Mencuat Gegara Ini, Siapa?
Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Bungkam Usai Diperiksa KPK Hampir Sembilan Jam
Baca juga: Sempat Mangkir dari Panggilan Penyidik, Wakil Ketua DPR RI Akhirnya Datangi Gedung KPK, Simak Ini!
Baca juga: Mahfud MD Tuding DPR & Parpol Biang Kerok Revisi UU KPK,Disebut Halangi Jokowi Terbitkan Perppu KPK
Namun demikian, baru-baru ini Firli Bahuri mengaku dirinya lolos TWK bahkan menjawab dengan gamblang salah satu pertanyaan yang disebut membuat beberapa pegawai KPK tak lolos.
Pertanyaan tersebut seputar pilihan pegawai KPK yang diberi pertanyaan pilih Agama atau Pancasila.
Tetapi hal itu masih simpang siur
Baru-baru ini dalam sebuah acara Aiman di Kompas TV, yang tayang pada Senin (14/6/2021) Firli Bahuri akhirnya angkat bicara soal polemik TWK di KPK.
Firli pun memberi tanggapan terkait dengan materi pertanyaan TWK yang meminta pegawai KPK memilih antara agama atau Pancasila.
Awalnya Firli mengatakan bahwa ia tidak ingin mengomentari materi pertanyaan tersebut, namun setelah Aiman menanyakan kembali, Firli akhirnya memberi tanggapan bahwa pertanyaan tersebut pernah dialami oleh siapa pun yang mengikuti TWK.
“Saya tidak ingin mengomentari materi pertanyaan di TWK, tapi pertanyaan-pertanyaan tersebut pernah ditemukan oleh siapapun yang mengikuti TWK, termasuk saya,” kata Firli dalam tayangan tersebut.
Sosok Ketua KPK tersebut mengungkapkan bahwa semua pertanyaan dalam TWK itu seharusnya bisa disikapi oleh orang yang menjawab dengan baik.
Firli Bahuri pun memberi contoh mengenai setuju atau tidaknya seseorang pada gerakan untuk merubah Pancasila sebagai dasar negara.
“Bagaimana sikap anda? Anda tinggal memilih apakah anda sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju atau sangat tidak setuju,” sebut dia.