Tak Dikenali Kepala BPBD Kota Kupang Saat Sidak, Anggota DPRD Ini Mengaku Kesal

Tak Dikenali Kepala BPBD Kota Kupang Saat Sidak, Anggota DPRD Ini Mengaku Kesal

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Anggota DPRD Kota Kupang, Alfred Djami Wila 

Tak Dikenali Kepala BPBD Kota Kupang Saat Sidak, Anggota DPRD Ini Mengaku Kesal

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Kupang Alfred Djami Wila mengaku kesal atas pernyataan yang diutarakan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Kupang, Jimi Didok, yang mengaku hanya mengenal satu DPRD saat adanya sidak di kantor BPBD oleh dirinya dan satu DPRD lainnya.

"Ketika kami sampe disana bersama dengan ibu Walde bahwa apa yang dikatakan oleh masyarakat itu benar adanya. Ruko (gudang, red) didepan BPBD itu memang benar banyak sekali bantuan Seroja untuk masyarakat masih tertahan, belum dibagikan," katanya, Kamis 10 Juni 2021 di kantor DPRD Kota Kupang.

Dia menyebut, menyesalai dengan ungkapan dari Kalak BPDB Kota Kupang yang tidak mengenali dirinya melalui siaran pers yang dikeluarkan pada Rabu 9 Juni 2021 kemarin.

Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Cinta Segitiga, Seorang Pria di NTT Tewas Ditebas Dengan Sebilah Parang

Baca juga: Polemik RUU KUHP Benny K Harman Tuding Mahfud MD Berubah, Ini Balasan Menohok Menkopolhukam: Ngawur!

Djami Wila menegaskan kedatangan kedua DPRD ke gudang BPBD merupakan bagian dari menjalankan tugas sebagai anggota DPRD dan sebagai mitra dari BPBD dalam hal ini di komisi VI DPRD.

"Pak Jimi lagi bermimpi kali, tidak kenal Alfred Djami Wila itu yang mana," ketusnya.

Politisi partai Golkar ini menerangkan, berdasarkan hasil temuan dilapangan, kedua DPRD ini pun mendorong BPBD untuk segera mungkin menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat.

Sementara itu, Kalak BPBD Kota Kupang, Jimi Didok, mengatakan Kota Kupang mendapat bantuan dari beberapa pihak bagi masyarakat korban bencana alam badai siklon tropis Seroja salah satunya Bank Danamon yang diserahkan kepada BPBD pada 4 April lalu.

Baca juga: Bacaan Ayat Kursi Arab & Latin, Artinya Ungkap Keajaiban & Rahasia Kekuasaan Tak Terbatas Allah SWT

Baca juga: Dilaporkan ke Polres TTU, PPK Dinas PRKPP Kabupaten TTU Angkat Bicara

Bantuan tak hanya dari Bank Danamon, ada juga dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan-bantuan ini baru tiba di Kupang pada Senin 7 Juni 2021.

Oleh karena itu, saat ini bantuan ini masih tersimpan di gudang BPBD Kota Kupang. Bantuan tersebut berupa selimut, mie instant, minyak goreng, ikan kaleng, beras, tenda, hand sanitizer, rapid-test, dan masker.

Jemy menjelaskan saat ini masih diselesaikan administrasinya dan dikemas. Jika sudah selesai, maka langsung disalurkan kepada masyarakat melalui kelurahan.

Menurutnya tata cara penyaluran bantuan di BPBD yakni barang yang masuk perlu dicek apakah sesuai data yang diterima atau tidak. Selanjutnya dibuatkan berita acara untuk dilaporkan kepada Wali Kota. Tahapan selanjutnya adalah mengonfirmasi pemerintah kelurahan terkait data penerima.

"Setelah distribusikan kepada kelurahan selanjutnya akan disalurkan kepada para korban atau warga terdampak," katanya dalam siaran pers kepada pos Kupang, Rabu 9 Juni 2021.

Jemy memastikan tidak ada penumpukan bantuan di BPBD Kota Kupang. Bantuan-bantuan sudah disalurkan ke 31 kelurahan dan sisanya segera disalurkan setelah proses pengemasan selesai.

"Saat berlangsung pengemasan logistik paket bantuan kemarin pagi kami mendadak dikunjungi beberapa orang yang tidak kami ketahui namanya karena tidak menunjukkan surat tugas atau tanda pengenal apapun, yang kami kenali hanya Ibu Walde Taek anggota DPRD Kota Kupang. Mereka datang melihat-lihat bahkan mengambil foto kondisi gudang logistik. Tidak lama muncul info viral bahwa ada penumpukan bantuan di gudang BPBD. Padahal info itu tidak benar," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved