Ternyata Begini Kondisi Kepala SDI Ndora Sehingga Harus Dirujuk ke RSUD Ende
Ternyata begini kondisi Kepala SDI Ndora Nangaroro sehingga harus dirujuk ke RSUD Ende
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Ternyata begini kondisi Kepala SDI Ndora Nangaroro sehingga harus dirujuk ke RSUD Ende
POS-KUPANG.COM | ENDE - Frans Say, membeberkan kondisi istrinya, Delfiana Azi, sehingga harus dirujuk ke RSUD Ende.
Menurutnya, pasca ditikam oleh DD, Selasa 8 Juni 2021, Delfiana sempat dirawat intensif di Puskesmas Nangaroro, Nagekeo.
Delfiana merupakan Kepala SDI Ndora, Nagekeo. Ia ditikam oleh DD, salah satu orangtua murid, dengan sebilah pisau. Kejadiannya di SDI Ndora.
DD menikam Delfiana lantaran kesal anaknya dipulangkan dari sekolah karena belum melunasi uang sekolah.
Baca juga: Plt Kadis Dukcapil Sumba Barat Daya Tegaskan Pengurusan KTP, KK dan Akte Secara Gratis
Baca juga: Tim Gabungan TNI-Polri Gelar Patroli PPKM di Kota Kefamenanu, TTU
Dia menceritakan di Puskesmas Nangaroro, kondisi Delfiana terus memburuk sehingga harus dirujuk ke RSUD Ende.
Frans bersama putrinya, Icha dan sanak keluarga lalu berangkat mengantar Delfiana ke RUSD Ende.
"Dari Puskesmas Nangaroro, malam, jam setengah sembilan lewat kami berangkat," ungkap Frans kepada POS-KUPANG.COM di RUSD Ende.
Dia katakan saat tiba di RSUD Ende keadaannya istrinya sudah semakin parah.
"Dokter juga geleng - geleng. Kondisinya semakin lama semakin buruk," ungkap Frans, menceritakan bagaimana reaksi dokter saat melihat Delfiana.
Baca juga: Bupati Sunur Minta Penjabat Kades Tidak Jadi Sumber Persoalan Saat Pilkades
Baca juga: Kader Demokrat Salurkan Bantuan Bencana Seroja dari AHY di Sabu Raijua
Nyawa Delfiana kemudian tak tertolong sebelum dioperasi. Delfiana dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 03.50 dini hari, Rabu 9 Juni 2021.
Pantauan POS-KUPANG.COM, sekitar pukul 09.00 Wita, petugas ruang jenazah bersama keluarga bersiap - siap memberangkatkan jenazah ke Nagekeo.
Icha, putri Delfiana, tampak sedih memandangi ibunya dimasukkan ke dalam peti jenazah. Isak tangis sanak keluarga menggema di ruang jenazah.
Dia mengatakan, luka tikaman yang dialami ibunya, parah, karena mengenai usus dan paru - paru.
"Saya sangat kehilangan ibu," kata Icha saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di ruang pemulasaran jenazah RUSD Ende. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)